Soal Varian Baru COVID-19, Ketua Satgas IDI Ingatkan Waspada tapi Jangan Panik
JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI ), Prof Zubairi Djoerban angkat bicara ihwal munculnya varian baru virus corona (COVID-19) yang lebih cepat menular di Inggris. Virus Corona varian baru itu dikabarkan telah masuk di negara tetangga Indonesia yakni, Singapura.
Prof Zubairi menekankan bahwa Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai virus Corona varian baru ini. Namun, ia meminta juga agar tidak terlalu panik. Menurutnya, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia masih dibawah negara-negara dengan jumlah penduduk besar lainnya.
“Untuk Indonesia, kita memang perlu waspada tapi jangan panik. Karena kalau melihat dari urutan jumlah kasus, Indonesia kan negara dengan penduduk nomor 4 terbanyak dunia, mula-mula kan China, India, Amerika, Indonesia, namun ranking kasusnya kita jauh di bawah. Ada di nomor 20,” ujar Prof Zubairi saat dikonfirmasi MNC Media, Sabtu (26/12/2020).
Prof Zubairi menjelaskan genetik COVID-19 tak jauh beda dengan influenza. Di mana, influenza akan selalu mengalami perubahan atau mutasi genetik. Oleh karenanya, kata dia, perlu ada penyuntikan vaksin dalam kurun waktu setahun sekali.
“Saya jadi ingat bahwa ini kan kelompok grup mirip-mirip influenza, nah influenza itu memang selalu berubah, mutasi genetik, sehingga memang akibatnya vaksin harus dikerjakan setahun sekali,” beber Prof Zubairi.
“Jadi kebetulan memang anak saya, cucu saya, ada di Amerika, oleh karenanya, setiap bulan September-November harus disuntik vaksin influenza lagi, tahun lalu juga, tahun depan juga. Artinya, bahwa perubahan virus ini relatif biasa sudah dipahami oleh banyak ahli,” sambungnya.
Prof Zubairi meminta agar pemerintah dapat terus mengupayakan penambahan fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, kasur, alat pelindung diri, obat-obatan, hingga tenaga kesehatan. Selain itu, penting juga pendisiplinan masyarakat yang saat ini sudah mulai lengah terhadap penyebaran virus Corona.
“Yag juga penting selain mengobati adalah mencegah. Harus selalu ditekankan, ya standarlah, jangan keluar rumah kalau tidak perlu, jangan berkerumun, rajin cuci tangan, memakai masker. Perlu juga pendisiplinan masyarakat,” pungkasnya.