Satu Lagi Peserta Seminar Bogor Meninggal Akibat Corona
NAGALIGA — Seorang warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Solo positif virus corona dikabarkan meninggal dunia, Senin (24/3) sore. Pasien berinisial T berusia 60 tahun meninggal setelah dirawat di ruang isolasi RS Moewardi sejak awal Maret.
Lurah Mojosongo, Winarto membenarkan seorang pasien positif corona yang meninggal dunia di RS Moewardi Solo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/3).
“Betul informasinya meninggal 17.00 WIB kemarin. Dia bukan orang Mojosongo tapi tinggal di sini,” kata Winarto.
Almarhum sebelumnya diketahui mengikuti salah satu seminar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Februari.
Menurut Winarto, jenazah dimakamkan malam hari. Namun pihak keluarga kesulitan mencari tempat pemakaman. Salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Solo tak bisa dihubungi karena sudah tutup.
“Akhirnya ada TPU lain yang bisa kita hubungi. Tapi proses penggalian baru bisa dilaksanakan jam 05.00 WIB pagi tadi,” katanya.
Ia menambahkan jenazah akan langsung dibawa dari rumah sakit ke TPU. Proses pemakaman dilaksanakan tanpa disemayamkan di rumah duka.
“Tidak ada prosesi dalam bentuk apapun di lingkungan kami. Dari kamar mayat langsung ke TPU,” katanya.
Hingga saat ini, tercatat ada 6 pasien positif di RSUD dr Moewardi. T merupakan pasien positif corona di RS yang meninggal dunia. Sebelumnya, pasien inisial TS (59) warga Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Berikutnya, pasien positif inisial S (43) asal Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri meninggal 18 Maret. Tiga pasien itu punya riwayat menghadiri salah satu seminar di Bogor, Jawa Barat akhir Februari.
Di Indonesia, kasus positif corona menyentuh angka 686 orang, 55 meninggal serta 30 sembuh. Sementara di dunia lebih dari 383 ribu orang terjangkit virus corona dan 16.569 orang dinyatakan meninggal dunia.