RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu Jadi Isolasi Suspect Corona
NAGALIGA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki ruang khusus isolasi untuk pasien yang diduga terjangkit virus corona (Covid-19). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan bahwa DKI sedang mempersiapkan dua rumah sakit untuk menerima rujukan pasien suspect Corona.
“Kita sudah proses penambahan untuk RS rujukan lagi sesuai dengan statement dan hasil skala prioritas yang ditetapkan Kemenkes. RS yang diusulkan adalah RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu,” kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3).
Widyastuti menjelaskan pemilihan dua rumah sakit tersebut berdasarkan letak. Sejauh ini tiga rumah sakit rujukan yang disebutkan Kemenkes berada di tiga kawasan terpencar. RSPI berada di Jakarta Utara, RS Persahabatan di Jakarta Timur dan RS Gatot Subroto di Jakarta Pusat.
“Kita tahu tiga RS letaknya di Utara, Timur dan Pusat. Nah dua lain yang kita usulkan di Barat ada RSUD Cengkareng dan Selatan di Pasar Minggu,” ujar Widya.
Untuk diketahui, suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.
Widyastuti memastikan bahwa RSUD yang ditambahkan nantinya bakal memiliki fasilitas yang mumpuni untuk menangani pasien Corona, salah satunya ialah ruang isolasi. Ia menyatakan bakal sesuai dengan SOP dari Kementerian Kesehatan.
“Tentu kami sesuai standar protap, semua kasus yang sedang dalam pengawasan, sesuai SOP, sesuai buku pedoman yang ditetapkan kemenkes, kita harus ikuti protap itu,” jelas dia.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menyatakan DKI harusnya memiliki fasilitas yang lengkap dari segi kesehatan. Namun karena Corona adalah hal yang baru, ia mendorong DKI untuk mempersiapkan fasilitas dengan cepat.
“Saya belum tahu pasti, tapi apapun itu, harus disiapkan fasilitasnya jangan sampai DKI tidak punya fasilitas kesehatan yang lengkap anggaran ada kok,” kata Jhonny kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/3).
Menurutnya DKI sebagai Ibu Kota harus bisa menyesuaikan dengan cepat terkait kebutuhan tersebut. “Pokoknya harus dipersiapkan fasilitas karena sekarang kan sudah mulai ramai yang diawasin dan Jakarta butuh fasilitas itu,” tutup dia.
Per hari ini, ada 26 pasien di DKI yang masuk kategori pengawasan di Rumah Sakit rujukan Kemenkes. Selain itu sudah ada 121 orang yang sudah selesai masa pemantauannya dan dinyatakan sehat.
Kemudian ada juga 30 orang pasien yang sebelumnya dalam pengawasan sudah diperbolehkan pulang dan dinyatakan sehat. Namun sejauh ini masih ada 120 orang yang masuk dalam pemantauan.
Pemprov DKI Jakarta sudah membentuk tim tanggap Covid-19 yang berlokasi di Dinas Kesehatan DKI Jakarta Jalan Kesehatan nomor 10, Jakarta Pusat. Bagi mereka yang mengalami gejala mirip virus Corona disarankan untuk menghubungi 112 atau 119.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan masyarakat tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan milik DKI. Masyarakat diminta untuk menghubungi call center kemudian akan didagnosis melalui telepon.
Jika dibutuhkan, maka petugas kesehatan akan menjemput masyarakat langsung ke lokasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Corona lebih lanjut.