RS Darurat Wisma Atlet Dibagi Tiga Zona
NAGALIGA — Wisma Atlet Kemayoran mulai beroperasi menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Senin (23/3). Sejumlah tower atau bangunan wisma dibagi menjadi tiga zona untuk menangani pasien covid-19 virus corona yakni zona hijau, kuning, dan merah.
“RS Penanganan Darurat Covid-19 ini akan dibagi dalam tiga zona, hijau adalah tower 1, kuning tower 3, dan merah tower 6-7,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melalui keterangan tertulis.
Dari 10 unit bangunan di Wisma Atlet, empat tower digunakan sebagai RS Darurat yakni tower 1, 3, 6, dan 7.
Zona hijau, kata Agus, akan diisi tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Zona ini hanya boleh dimasuki orang yang memiliki kepentingan termasuk TNI, Polri, BNPB, dan kelompok relawan.
Kemudian zona kuning akan diisi oleh dokter, perawat, dan petugas paramedis lainnya. Sementara zona merah adalah RS Darurat untuk merawat pasien.
Agus memastikan, sarana di Wisma Atlet akan terus dilengkapi untuk penanganan covid-19. Saat ini terdapat empat gedung yang telah ‘disulap’ menjadi tempat perawatan pasien covid-19. Ia memperkirakan wisma ini dapat menampung kurang lebih hingga 2.500 pasien.
“Tentu akan diklasifikasi lagi, mana yang harus masuk ruang isolasi dan ruang observasi,” ucapnya.
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) bersiap untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
|
Sejumlah fasilitas, lanjut Agus, juga bakal dipasok oleh pihak BUMN ke Wisma Atlet selama menjadi RS Darurat, mulai dari peralatan kesehatan, obat-obatan, APD dan masker, serta jaringan telekomunikasi hingga 500 MB.
Sementara terkait tenaga medis, lanjut Agus, telah ada 155 personel kesehatan Angkatan Darat yang bakal membantu penanganan covid-19. Ratusan personel kesehatan ini terdiri dari 11 dokter spesialis, 30 dokter umum, 1 apoteker, 3 asisten apoteker, 5 analis laboratorium, 5 penata rontgen, 50 perawat umum, 50 personel non medis.
“Mereka akan bertugas selama 1 bulan, sesuai surat nomor B/882/III/2020 tertanda Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat, Mayjen TNI dokter Tugas Ratmono,” tuturnya
Agus mengatakan, sejumlah rumah sakit rujukan dari TNI dan BUMN juga tetap dikerahkan untuk menangani pasien covid-19. Ia menyebut ada 109 RS milik TNI di seluruh Indonesia
“Disamping itu, RS milik BUMN dapat juga digunakan untuk menampung pasien terpapar covid-19 termasuk rumah sakit darurat yang ada di Pulau Galang maupun di Wisma Atlet ini,” ujarnya.