Ricuh di BP Batam, Warga Rempang Lempar Molotov
Aksi unjuk rasa warga menolak proyek strategis nasional (PSN) kawasan Pulau Rempang di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9), ricuh.
Mengutip Antara, sejumlah warga melempar batu, kayu hingga molotov ke arah Kantor BP Batam. Tak hanya itu, beberapa warga juga merusak pagar gedung.
Petugas pun melepaskan gas air mata dan water canon ke arah kerumunan massa. Beberapa petugas dan karyawan BP Batam terluka akibat terkena lemparan batu. Mereka langsung dibawa ke klinik di dalam kantor BP Batam untuk mendapat perawatan.
Salah satu korban yakni Direktur Pengamanan (Dirpam) BP Batam Brigjen Pol Muhammad Badrus. Badrus terkena lemparan batu di bagian dagu hingga berdarah.
“Ada sekitar enam orang yang terluka, baik dari Ditpam maupun dari polisi. Salah satunya yang terluka itu jenderal bintang satu. Dia kena lemparan di bagian dagu sampai berdarah,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait di lokasi, dikutip dari Antara, Senin (11/9).
Menurut keterangan warga, Lukmanul Hakim (31) aksi masih berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Mereka menuntut tujuh warga yang ditangkap dan jadi tersangka agar segera dibebaskan.
Polisi pun telah menangguhkan penahanan terhadap tujuh orang tersangka dalam peristiwa bentrokan yang terjadi antara warga dengan aparat gabungan di Rempang, Kepulauan Riau.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan penangguhan itu diberikan dengan jaminan tidak akan melakukan aksi penolakan upaya relokasi warga imbas PSN Rempang Eco-City.