Ribuan Personel Gabungan Turun Amankan Aksi Demo RUU Pilkada Hari Ini
Jakarta – Ribuan personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo yang oleh sejumlah elemen masyarakat dalam rangka protes DPR RI dan Presiden Jokowi hingga menolak revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
“Di DPR 3.719 personel, di KPU 1.293 personel,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan untuk rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi demo bersifat situasional. Artinya, melihat kondisi di lapangan.
“Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkat maka diadakan penutupan jalan, apabila jumlah massa tidak banyak lalin normal seperti biasa,” ucap dia.
Ade Ary turut mengimbau kepada massa untuk melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas,” ujarnya.
Selain itu, mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini juga meminta para koordinator lapangan dan orator aksi untuk melakukan orasi secara santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lain yang akan melintas,” tuturnya.
“Di DPR 3.719 personel, di KPU 1.293 personel,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan untuk rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi demo bersifat situasional. Artinya, melihat kondisi di lapangan.
“Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkat maka diadakan penutupan jalan, apabila jumlah massa tidak banyak lalin normal seperti biasa,” ucap dia.
Ade Ary turut mengimbau kepada massa untuk melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas,” ujarnya.
Selain itu, mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini juga meminta para koordinator lapangan dan orator aksi untuk melakukan orasi secara santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lain yang akan melintas,” tuturnya.