Respons Menpora soal Desakan Ketum PSSI Mundur Imbas Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan yang membuat 131 nyawa melayang membuat sedih dan kesal banyak pihak. Sejumlah orang membuat petisi untuk menuntut Mochamad Iriawan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) PSSI. Menpora Zainudin Amali memberi respons soal ini.
Seorang bernama Emerson Yuntho membuat petisi berjudul “Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!” di Change.org. Sudah 13.000 lebih orang yang menandatangani per 14:58 WIB, Jumat (7/10).
“Melalui petisi ini kami suporter sepak bola Indonesia dan masyarakat pencinta sepak bola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI; beserta semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB, untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” tulisnya.
Menpora Amali merespons soal ini. Ia mengisyaratkan tak akan mendesak Iriawan mundur dari jabatan Ketum PSSI, tetapi membiarkan publik beraspirasi.
“Tidak, tidak. Silakan saja itu masyarakat, dan PSSI kan bernaungnya di FIFA. Jadi, enggak. Pemerintah apa pun yang ada, federasi kami hormati dan kami ada wilayah masing-masing, tapi pemerintah membantu dan memfasilitasi mereka [PSSI] seperti timnas, kita terlibat,” kata Menpora kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/10).
Sejauh ini, tidak ada pernyataan mundur dari Ketum PSSI. Sementara, Akhmad Hadian Lukita selaku Direktur Utama PT LIB telah ditetapkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, maka ditetapkan saat ini 6 tersangka,” ujar Kapolri dalam jumpa pers di Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10).
“Saudara Ir AHL, Direktur Utama PT LIB,” ujar Kapolri.
Dalam pernyataan resmi, Hadian mengungkapkan akan mengikuti proses hukum dengan hormat. Namun, tiada pernyataan mengundurkan diri darinya.
“Kami akan menghormati proses hukum yang berlaku dan akan mengikuti tahap-tahap proses yang akan dilalui berikutnya. Kami juga berharap peristiwa kemarin menjadi pelajaran berharga bagi semuanya,” tutur Hadian dikutip dari laman resmi PT LIB