PSI Ingatkan Pemprov DKI soal PTM 100 Persen di Tengah Omicron: Jangan Sampai Banyak Korban Baru Teriak
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di saat wabah Covid-19 varian Omicron meluas.
Dia meminta Pemprov DKI Jakarta segera mengambil sikap agar tidak ada korban penularan Covid-19 yang semakin masif dan tidak menunggu secara pasif kebijakan dari pemerintah pusat.
“Saya kira Pemprov harus lebih proaktif. Jangan sampai banyak korban dulu baru teriak,” ucap Anggara dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).
Anggara meminta Pemprov DKI bisa lebih cepat berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Karena jarak antara Balai Kota DKI Jakarta dengan Istana Negara tidak sejauh Ibu Kota di provinsi lain.
“Harusnya, Pemprov lebih cepat. Kita ini di Ibu Kota, Balai Kota cuma berjarak beberapa ratus meter saja dari Istana. Kalau kita enggak beres akan berdampak langsung buat pemerintah pusat, berdampak langsung ke Indonesia,” ucap dia.
Sikap Pemprov DKI yang menunggu keputusan pemerintah pusat, kata Anggara, membuat orangtua siswa bingung dan semakin khawatir.
Karena selama PTM berlangsung, kasus Covid-19 varian Omicron justru semakin merebak dan membuat khawatir masyarakat Jakarta.
“Ini kan menimbulkan kebingungan buat orangtua murid, angka omicron ini juga nambah terus. Pemprov setuju, tapi masih nunggu, aneh kan?” kata Anggara.
Sebagai informasi, per 11 Januari 2022 sudah ada dua kasus Covid-19 di Jakarta yang menjangkit siswa yang sedang mengikuti PTM.
Dua kasus tersebut berasal dari SMAN 71 Jakarta dan SMK Malaka Jakarta Timur. Karena ditemukan kasus Covid-19, dua sekolah tersebut ditutup selama lima hari untuk proses sterilisasi.
Meski ditemukan kasus Covid-19, PTM yang digelar 100 persen kapasitas siswa tersebut masih berlanjut.