Prabowo dan ‘Ramalan’ Gus Dur soal Jadi Presiden di Usia Tua
Ingatan Irfan Yusuf kembali teringat pada berbincang dengan sepupunya, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur beberapa tahun silam.
Gus Dur, yang menetap di Ciganjur, Jakarta, kala itu tengah menyempatkan diri berziarah ke makam leluhur mereka di Pondok Pesantren Tebuireng, Jawa Timur.
Gus Irfan yang kini menjabat Waketum Partai Gerindra menyampaikan percakapan tersebut terjadi beberapa tahun sebelum Gus Dur wafat pada 2009.
“Biasanya setelah ziarah mampir dulu ke ndalem kasepuhan Pondok Tebuireng. Itu lah kita kadang-kadang ngobrol ngalor ngidul-ngalor ngidul,” kata Irfan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (18/8).
Gus Dur yang kala itu tak lagi menjabat sebagai presiden cukup rutin datang ke tanah kelahirannya untuk berziarah. Obrolan dua orang sepupu itu pun berlangsung hangat.
Gus Irfan mengatakan segala hal tak luput dibahas dengan Gus Dur, tak terkecuali sosok Prabowo Subianto. Dalam percakapan itu, kata Gus Irfan, Gus Dur ‘meramalkan’ Prabowo bakal jadi presiden pada usia tua.
“Dia mengatakan, ‘Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek’,” kata Gus Irfan menirukan Gus Dur.
Menurut Gus Irfan, Gus Dur tak hanya menyampaikan itu kepadanya. Ia menyebut mantan Ketum PBNU itu turut menyampaikan itu di berbagai forum diskusi.
“Tapi saatnya tidak hanya sekali beliau ngomong itu, ada beberapa kali, ada beberapa kesempatan pada orang yang berbeda,” ujarnya.
CNNIndonesia.com telah meminta konfirmasi ‘ramalan’ Gus Dur ini kepada Yenny Wahid, namun yang bersangkutan belum merespons.
Jejak Prabowo di pilpres
Prabowo bukan lah orang baru dalam kancah politik nasional. Pada 2004, Prabowo ikut konvensi calon presiden Partai Golkar. Ia bersaing dengan kader Golkar lainnya, Akbar Tandjung, Wiranto, Aburizal Bakrie, hingga Surya Paloh.
Namun, Prabowo harus menelan kekalahan pada putaran pertama. Wiranto tampil jadi pemenang konvensi.
Tak menyerah, Prabowo hengkang dari Golkar dan mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Gerindra yang baru satu tahun berdiri berhasil ikut Pemilu 2009.
Prabowo pun dipinang menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009. Namun, mereka kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Setelah kalah, Prabowo maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2014. Prabowo menggandeng Hatta Rajasa. Namun, mereka kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Mantan Danjen Kopassus itu kembali maju di Pilpres 2019. Kali ini, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Lagi-lagi, ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Usai kekalahan kedua dari Jokowi, Prabowo memutuskan bergabung ke kabinet pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Perjalanan politik Prabowo sepertinya belum berhenti. Ia memutuskan untuk kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024. Prabowo bakal berusia 72 tahun pada Oktober 2023.
Sejauh ini, ia telah mengantongi dukungan dari lima partai. Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN sebagai pengusung serta PBB sebagai parpol pendukung.