Potensi Mutasi Virus COVID-19 Terus Terjadi, Diingatkan Tetap Patuh Prokes
JAKARTA – Beberapa negara telah menemukan adanya mutasi COVID-19 . Sejauh ini, di Indonesia masih belum ditemukan adanya mutasi virus. Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dr Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro menjelaskan bahwa sampai sekarang para peneliti masih mencari tahu apakah betul mutasi COVID-19 sudah terjadi di Indonesia.
Lebih lanjut, Sri Rezeki mengatakan COVID-19 menggunakan spike untuk menempel di saluran nafas. “Menempelnya ada suatu mekanisme seperti lock and screw, masuk seperti kunci yang disebut receptor. Itu yang disebut RBD (receptor binding-domain). Di situlah yang kemudian bermutasi. Kalau bermutasinya itu banyak sehingga RBD-nya terganggu maka akan mempengaruhi vaksin,” ujarnya dari keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Sabtu (13/2/2021).
Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ede Surya Darmawan mengungkapkan bahwa salah satu sifat virus itu adalah cepat berubah dan cepat menyebar. “Potensi mutasi virus akan terus terjadi. Maka prinsip dasar dalam penanganan virus adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M,” tegasnya.
Mengenai mutasi virus, Ede menyarankan dan mendorong pemerintah untuk memberikan semacam dukungan dana bagi pusat-pusat penelitian yang bisa melakukan penelitian terhadap virus itu sehingga perkembangan virus terpantau. “Penelitian terhadap virus ini harus dilakukan di samping juga penelitian dan pemantauan terhadap dampak imunisasi,” jelasnya.
Menurut Ede, hal ini perlu dilakukan supaya ketika virus ini ada perubahan perilaku akibat mutasi maka bisa segera ditentukan apa yang terjadi. “Apakah kecepatan penyebaran atau tingkat keseriusannya, karena masing-masing penanganannya akan berbeda,” katanya.
Dengan kondisi virus COVID-19 yang punya sifat akan bermutasi, Sri Rezeki menambahkan saat ini kita semua sedang balapan dengan virus yang bermutasi.
“Upaya Penanganan pandemi COVID-19 harus tuntas, terutama dalam pencegahan dan pelaksanaan vaksinasi. Karena itu vaksinasi COVID-19 harus didukung semua pihak terkait dan secepatnya dapat menjangkau masyarakat agar upaya penanganan optimal. Agar kita bisa betul-betul mengakhiri pandemi ini,” tutupnya.