Polisi Panggil Lagi Tempat Kerja Staf HRD Perampok Bank yang Gagal
Jakarta – Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan akan kembali memanggil bank, tempat kerja staf HRD perampok bank yang gagal di Cilandak. Polisi ingin mencari tahu mengapa pelaku nekat merampok.
Namun hingga saat ini, perwakilan tempat kerja perampok bank itu belum datang memenuhi panggilan Polisi. Perampok bank berinisial BS, diketahui bekerja pada salah satu bank swasta terkemuka.
Ridwan mengatakan akan menjadwal lagi pemanggilan perwakilan dari bank tempat pelaku bekerja pada minggu depan. “Dipanggil lagi minggu depan,” kata Ridwan saat dihubungi pada Sabtu 23 April 2022.
Keterangan dari perwakilan bank tersebut, menurut Ridwan bisa menjadi saksi kunci pada kasus ini. Keterangan pihak perwakilan bank akan bisa menguak motif pelaku sehingga berani merampok bank.
Ridwan menjelaskan hingga sejauh ini, motif perampokan bank tersebut karena pelaku membutuhkan uang untuk membayar utang. Tapi di sisi lain, menurut Ridwan, tindakan yang diambil pelaku terbilang sangat esktrim.
“Jadi apakah benar cuma dengan motif seperti itu untuk membayar hutang dia harus melakukan seperti itu (perampokan bank),” kata Ridwan.
Ridwan berharap pihak bank itu bisa kooperatif memenuhi panggilan polisi. Karena diketahui BS merupakan bukan orang biasa karena diketahui gaji per bulannya mencapai Rp 60 juta.
“Dia saksi sebagai bagian dari tersangka yang harus terkonfirmasi bahwa betul tersangka bukan pengangguran bukan orang yang hanya mengaku-ngaku harus benar-benar kita singkronkan dengan pihak bank. Itu penting,” ungkap Ridwan.
BS melakukan perampokan bank di Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa 5 April 2022 sekitar pukul 14.30 WIB. Namun upaya perampokan tersebut digagalkan petugas keamanan bank. Tersangka perampok yang membawa sepucuk pistol jenis airsoft gun itu ternyata seorang staf HRD bank swasta lain.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyebut tersangka BS (43) menodongkan senjata miliknya itu ke arah orang-orang yang berada di dalam bank.
“Ditodongkan kepada staf maupun kepada karyawan yang ada di bank. Dengan ancaman untuk tiarap dan untuk menuruti apa yang menjadi keinginan tersangka,” ujar Budhi pada Rabu 6 April 2022
Seorang petugas keamanan bank berinisial F menolak mengikuti perintah tersangka, bahkan memberikan perlawanan.
“Tersangka kemudian marah dan menembakkan senjata yang dia bawa dan ternyata dari letusan maupun akibat yang ditimbulkan dari tembakan itu bukan senjata api,” kata Budhi.
Dalam wawancara eksklusif kepada Tempo, pelaku perampokan bank BS menyampaikan bahwa ia sedang kalut karena terhimpit hutang sebesar Rp 5 Miliar. Uang dari pinjaman itu ia gunakan untuk membuat usaha namun usaha tersebut belum menunjukkan hasil. Ia menjadi kalut setelah 5 tahun terus ditagih dari teman-temannya yang meminjaminya uang.