Penularan Covid-19, Gugus Tugas Ingatkan Penularan Micro Droplet
JAKARTA – Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa penularan virus corona (Covid-19) memungkinkan melalui transmisi udara (airborne) tidak boleh diabaikan. Masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan penularan melalui udara ini, terutama ketika berada di ruang tertutup berpendingin dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik.
Peringatan ini menjadi semakin penting karena di masa kenormalan baru ini banyak warga yang kembali melakukan aktivitas di ruangan tertutup, semisal di restoran, pusat perbelanjaan, dan kantor. Belum lagi pemerintah sudah mengizinkan bioskop di seluruh Indonesia beroperasi pada 29 Juli mendatang setelah ditutup sejak Maret lalu.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto tidak menampik potensi penularan virus secara aerosol ini sebagaimana disebutkan WHO. Dia menyebut bahwa micro droplet bisa melayang di udara dalam waktu yang lama.
“Hanya yang menjadi masalah adalah micro droplet. Micro droplet itu yang ukurannya lebih kecil dan bisa berada di udara untuk waktu yang relatif lama. Apalagi pada ruangan dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang tidak maksimal,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin.
Karena itu, dia meminta masyarakat tetap waspada karena micro droplet dapat menyebar lewat udara. Dia mengilustrasikan micro droplet ini seperti saat orang merokok di dalam sebuah ruangan. Asap rokok akan bertahan di dalam ruangan lebih lama jika tidak ada sirkulasi yang baik.
“Dan, bagi siapa pun yang hanya menggunakan face shield tanpa menggunakan masker, pasti akan bisa mencium bau asap rokok ini. Kurang lebih demikianlah droplet dari Covid-19 ini,” jelas Yuri.
Karena micro droplets sifatnya mengambang di udara, cara efektif untuk terhindar adalah selalu mengenakan masker. Face shield atau pelindung wajah saja tidak cukup jika yang ingin dihindari adalah micro droplets.
“Oleh karena itu, tetap kami menyarankan kepada Saudara-Saudara sekalian, gunakan masker,” ujarnya.
Sementara itu, Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) tetap akan mulai mengoperasikan bioskop pada 29 Juli, meski belakangan muncul peringatan dari sejumlah ahli tentang potensi penularan virus saat di ruangan tertutup seperti bioskop.
Ketua GPBSI Djonny Syafruddin mengatakan protokol kesehatan ketat akan diterapkan bagi penonton. Dia mengaku masih membahas aturan pasti tempat duduk di studio bioskop saat dibuka nanti. Pembahasan dilakukan karena sebagian besar masyarakat yang menonton bioskop selalu berpasangan atau bersama keluarga. Karena itu, dirumuskan cara bagaimana masyarakat bisa menonton tanpa mengurangi rasa nyaman, meski tetap mengikuti aturan.
“Ini jadi polemik. Apakah nantinya yang berpasangan atau bersama keluarga yang menonton harus terpisah atau tidak,” ucap Djonny saat dihubungi kemarin.
Usulan beragam bermunculan, dari dibatasi hanya 2-3 orang hingga kelompok menonton, lalu dikosongkan satu kursi, atau tetap selang-seling, yakni satu kursi isi-satu kosong-satu isi.
Apa pun aturan nantinya, Djonny memastikan pihaknya tetap melakukan protokol kesehatan di dalam studio, salah satunya penyemprotan disinfektan setelah film selesai.
Pakar epidemiologi dari UI Syahrizal Syarif mengatakan, sampai saat ini WHO belum mengeluarkan protokol baru tentang penularan Covid-19 lewat udara. WHO menurut dia sedang mempelajari laporan dari pelbagai peneliti. WHO hanya menyatakan adanya kemungkinan partikel virus yang kecil berada lebih lama di udara.
“Hal ini hanya berlaku pada situasi ruangan tertutup, padat dengan sirkulasi udara yang tidak baik. Tapi bukan berarti penularan Covid-19 menjadi airborne seperti flu,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
Terkait rencana pembukaan bioskop saat ada kekhawatiran virus menular lewat udara, Syahrizal berpandangan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan sepanjang penonton memakai masker dan menjaga jarak. “Dan juga ventilasi ruangan tersebut baik. Kalau bioskop tidak apa-apa,” ujarnya.