Pemprov Jatim Klaim Sudah Kirim APD untuk RS Unair
NAGALIGA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantah bahwa pihaknya tak memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
APD merupakan pakaian dan perlengkapan untuk melindungi tenaga medis yang melakukan perawatan terhadap orang yang berisiko terjangkit virus corona. Baik berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasiem Dalam Pengawasan (PDP).
“Sudah 15 set APD dikirim [ke RSUA] sore kemarin. Kemarin juga [Pemprov kirim] 1.000 masker, pagi tadi 1.000 lagi, termasuk disinfektan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).
“Pagi tadi kami rapat, atas arahan ibu gubernur untuk segera membantu kekurangan yang dibutuhkan yang kami sebutkan di atas tadi. Jadi, tidak betul kalau kita belum mengirim,” kata dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sendiri, kata dia, sudah menginstruksikan untuk menambah kembali pasokan APD ke RSUA pada hari ini. Namun hal itu disesuaikan dengan stok yang ada dan kondisi di rumah sakit yang lain.
“Arahan ibu gubernur segera menambah lagi yang dibutuhkan rumah sakit Unair. Insyaallah hari ini kita dapat lagi, nanti butuhnya berapa kan kita belum bagi dengan yang lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) salah satu rumah sakit pendidikan rujukan pemeriksaan corona (Covid-19) yang resmi ditunjuk oleh pemerintah, kekurangan stok APD untuk para tenaga medisnya.Tak hanya itu, Heru menambahkan bahwa pemprov kini melakukan penambahan ruang isolasi di RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya.
“Ibu juga sudah memerintahkan menambah ruang isolasi. Di RSUD Soetomo dan RSJ Menur. Dan ini sedang dikerjakan dengan bantuan tenaga dari Kodam V Brawijaya,” katanya.
“Ini sudah kami koordinasikan untuk pembagian tenaga medis. Dan Direktur Menur juga spesialis soal itu,” tambahnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Satgas Corona RS Unair, dr Prastuti Asta Wulaningrum yang membenarkan rumah sakit RSUA kekurangan APD. APD yang ia gunakan sendiri terdiri dari gown (baju pelindung diri), masker N95, pelindung wajah dan sepatu boots.
“Stoknya semakin menipis, stok yang ada mungkin cukup untuk dua hari kedepan,” ujarnya, Senin (16/3).
Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah mengirimkan APD kepada pihak RSUA. APD yang diberikan tersebut terdiri dari masker hingga baju pelindung.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan sejak Kamis (12/3) lalu pemkot telah menyerahkan bantuan APD kepada RSUA. Bantuan itu berdasarkan surat permohonan bantuan yang dikirimkan pihak RS kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Jadi, pihak rumah sakit Unair mengirimkan surat permohonan bantuan APD kepada wali kota, dan hari ini kita tindaklanjuti penyerahan yang diminta itu,” kata Feny-sapaan Febria Rachmanita, melalui keterangan tertulisnya.
Feny mengatakan pemkot telah menyerahkan bantuan Gown Cover All sebanyak 50 set, Masker N 95 sebanyak 50 buah, Surgical Masker sebanyak 2.500 lembar, dan Kacamata goggle sebanyak 25 buah.