PDAM Tangerang Klaim Layanan Air Kembali Normal Usai Mati
NAGALIGA — Kepala Divisi Humas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Samsudin Sidik, mengatakan bahwa pelayanan air di wilayahnya sudah kembali normal setelah sempat mati pada Minggu (12/1).
“Pelayanan kami sudah normal sejak kemarin siang,” ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (14/1).
Meski demikian, John Siregar, salah satu warga RT 03/RW 01 Tanah Tinggi, Tangerang, mengatakan bahwa fasilitas air PDAM belum sepenuhnya normal.
“Sudah lumayan, nyala, tapi masih kecil,” ucapnya.
Samsudin mengatakan bahwa insiden jalan amblas itu menyebabkan gangguan operasional pelayanan PDAM ke beberapa tempat, seperti Tanah Tinggi, Batuceper, dan Kebon Jahe. John menganggap penanganan kasus ini sangat lamban.
“Ambles itu hari Sabtu sore, pada hari Sabtu belom ada tindakan apa-apa, hari Minggu PDAM mati satu hari lah,” ujarnya sambil menyalakan kran air.
John mengeluhkan akibat PDAM yang sempat mati, beberapa warga terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari pada hari Minggu.
“Ya, kita beli air isi ulang lima ribuan. Kami tiga orang habis sepuluh galon lah,” katanya.
Ia kemudian berkata, “Enggak ada kompensasi lah. Selama saya di sini, enggak pernah ada e.”
Menanggapi hal tersebut, Samsudin mengatakan bahwa proses perbaikan pipa membutuhkan waktu hingga air benar-benar kembali normal.
“Ya memang begitu proses sehari dua hari baru lancar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Samsudin juga menampik pernyataan pihak BBPJN-PUPR yang menyebutkan bahwa kemungkinan penyebab jalan amblas adalah gerusan air ke tanah akibat bocoran pipa PDAM Kota Tangerang.
“Sekali lagi kami klarifikasi bahwa pernyataan itu tidak beralasan,” katanya.
Menutup pernyataannya, ia berkata, “Yang penting bagi kami adalah masyarakat terutama pelanggan sudah menikmati air kembali itu saja.”