Pasien Corona Bertambah, Pemerintah Diminta Cek Kondisi Pekerja dari China
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan, jumlah korban yang terkonfirmasi terkena virus Corona di Indonesia hingga Selasa, 10 Maret 2020 sudah mencapai 27 orang.
Sayangnya, pemantauan serius yang dilakukan pemerintah baru hanya terfokus pada warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri. “Sementara pemantauan terhadap para pekerja asal RRC yang ada di Indonesia sepertinya terabaikan. Bahkan Jubir Khusus Corona belum pernah memaparkan bagaimana sesungguhnya, kondisi para pekerja asal RRC yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut,” kata Neta kepada SINDOnews, Rabu (11/3/2020).
Neta menduga, bisa jadi fokus pemerintah ke WNI dikarenakan pemerintah begitu sibuk dengan isu Corona, sehingga kurang fokus dalam memperhatikan para pekerja asal RRC ini. Sebab itu, Neta berharap bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri turun tangan membantu pemerintah mencermati, memantau, dan mempublikasikan perkembangan kesehatan para pekerja asal RRC tersebut.
“Selama ini pemerintah maupun juru bicara kasus Corona, sama sekali tidak pernah mempublikasikan keberadaan isu Corona di kalangan pekerja asal RRC, apakah mereka semua aman dan terbebas dari virus atau tidak,” ujarnya.
Menurutnya, dari data yang dihimpun IPW, di Maret 2020, di Indonesia jumlah tenaga kerja resmi asal RRC sekitar 40.357 orang. Naik 8.148 orang dibandingkan 2018. Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia, untuk mengerjakan berbagai proyek, mulai dari infrastruktur hingga pembangkit listrik.
Di antaranya di Buleleng Bali, di Batang Jawa Tengah, di Langkat Sumut, Cilacap Jateng, Gunung Mas Kalteng, Batam, Gorontalo Utara, Nagan Raya Aceh, Bengkulu Tengah, Jember Jatim, Meikarta Bekasi, Manokwari Papua, Tanjungbalai Karimun, Cilegon Banten, Samarinda Kaltim, Morowali Sulteng dan lain-lain. “Terbanyak tenaga kerja asal RRC diperkirakan berada di Meikarta Bekasi dan Morowali. Jumlah di kedua tempat itu lebih dari 6.000 orang,” ungkap dia.
Ditambahkan dia, melihat banyaknya jumlah pekerja asal RRC tersebut sudah saatnya pemerintah bersikap serius mencermatinya. Jubir Corona harus menjelaskan kesehatan para pekerja itu secara terang benderang. “Polri lewat Dokkesnya perlu turun tangan membantu, mengingat Polri memiliki anggota hingga ke polsek. Sehingga masyarakat tidak resah dan mendapat kepastian mengenai isu virus Corona,” katanya