Sun. Nov 24th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Pandemi Tak Menghalangi Siswa Indonesia Berprestasi di Tingkat Dunia

JAKARTA – Pandemi Covid 19 telah tidak hanya telah mempengaruhi sektor kesehatan maupun ekonomi.Wabah ini juga telah membuat kegiatan pendidikan formal jadi berantakan. Selama pandemi sistem belajar mengajar pun di ubah seketika. Dari yang tatap muka di sekolah menjadi pendidikan jarak jauh (PJJ).

Sistem ini ternyata banyak kekurangan. maklum saja kebijakan PJJ ditetapkan secara mendadak sebagai antisipasi dari pemberlakukan social distancing di sekolah-sekolah. Akibatnya tidak hanya kesiapan infrastruktur yang bermasalah, terkait kedisiplinan dan mental siswa juga ikut berpengaruh.

Bagi para murid-murid yang duduk di banku sekolah dasar, misalnya. Banyak yang belum siap menerima pelajaran saat PJJ dimulai. “Kadang masih tidur, kadang belum mandi, kadang malah ngak mau belajar,”ujar Rini ibu dari dua anak yang masih duduk di Sekolah Dasar.

Lain lagi cerita yang disampaikan oleh Pendi orang tua siswa kelas IX di sebuah sekolah di Pamulang, Tangerang Selatan. Menurutnya selain keterbatasan fasilitas, sistem PJJ juga dinilai belum efektif karena ketidaksiapan siswa belajar di rumah. Disiplin anak dalam belajar berantakan, inginnya main saja dengan teman-teman. “anak tidak siap untuk belajar di rumah,”kata Pendi.

Saat ujian atau ulangan, malah orang tuanya yang ikut membantu menjawab. Atau mereka asyik emncari jawaban melalui Google. Jadi tidak murni jawaban dari siswa. Itu sebabnya Pendi menginginkan agar bagaimana caranya, sistem belajar bisa kembali seperti dulu yakni tatap muka di sekolah, namun dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tentu saja peran orang tua dalam konsep belajar PJJ jadi lebih dominan. Jika tidak segera diatasi bersama antara orang tua, guru dan sekolah, bukan hal yang aneh, jika kualitas pendidikan saat PJJ menurun. Akibatnya prestasi belajar para siswa pun ikut merosot.

Di tengah Situasi pandemi ternyata tidak menurunkan semangat anak bangsa untuk mengukir prestasi di kancah internasional. Baru-baru ini, siswa kelas 12 Sekolah Kristen IPEKA BSD, Stanve Avrilium Widjaja meraih prestasi membanggakan setelah sukses meraih medali emas masing-masing di ajang International Mathematical Olympiad (IMO) 2020 dan di Tuymaada International Olympiad (Tuymaada) 2020.

IMO 2020 diikuti oleh 616 orang peserta dari 105 negara, diantaranya yang menjadi kompetitor terberat yaitu China, Rusia, dan Amerika Serikat. Sedangkan Tuymaada 2020 diikuti oleh 151 peserta dari 7 negara diantaranya Rusia, Kazakhstan, dan Iran.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.