Mudik Dilarang, Wakil Ketua MPR Bilang Silaturahmi Bisa lewat Online
JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyatakan, tradisi mudik lebaran memang sudah menjadi semacam ritual yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia. Namun, munculnya pandemi virus Corona (Covid-19) selama 2 tahun lebih ini membuat masyarakat harus berkorban untuk tidak mudik pada tahun ini.
Muzani mengimbau agar masyarakat Indonesia terutama yang berada di perantauan untuk menaati kebijakan larangan mudik. Ia percaya, larangan tersebut dimaksudkan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Suasana Lebaran tahun ini sama dengan tahun lalu karena masih ada ancaman Covid-19, karena itu masyarakat diminta menahan diri dalam bersilaturahmi karena suasananya masih pandemi,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4/2021).
Menurut dia, masyarakat bisa tetap bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman masing-masing secara daring melalui berbagai aplikasi ponsel. Ia berharap masyarakat bisa memahami larangan mudik Lebaran 2021 sebagai bentuk pengorbanan demi kehidupan yang lebih baik.
“Inilah bagian dari pengorbanan kita untuk masa depan yang lebih baik dan lebih aman. Masyarakat yang ingin berlebaran tidak boleh bersalaman, tidak tatap muka dan berkerumun. Tapi silaturahmi lebaran bisa dilaksanakan dengan media online,” jelas Sekjen Partai Gerindra itu.
Dengan tidak mudik, kata Muzani, maka potensi penyebaran virus bisa dicegah. Hal ini harus menjadi perhatian seluruh masyarakat. Sebab, saat ini banyak negara di dunia yang sedang mengalami gelombang susulan Covid-19 yang jumlahnya sangat besar.
“Saat ini ada bayak negara yang mengalami gelombang kedua dan ketiga Covid-19, seperti di India yang sedang mengalami gelombang tsunami virus dan juga di beberapa negara di Eropa. Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia, karena dapat menyebabkan krisis, baik secara sosial dan ekonomi. Untuk itu sekali lagi saya minta masyarakat kita harus patuh, tidak melaksanakan mudik lebaran pada tahun ini,” pungkas Muzani.
