MNC Sekuritas imbau BI untuk Tahan Suku Bunga Acuan
JAKARTA. MNC Sekuritas memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Mei 2022.
Ekonom MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengungkapkan, langkah bank sentral ini didorong oleh kondisi inflasi yang masih terukur di kisaran sasaran BI yang sebesar 3% yoy plus minus 1%.
“Meski memang pada April 2022 inflasi naik ke 3,47% yoy, tetapi inflasi inti masih di 2,6% yoy, atau masih sehat dan didorong oleh pemulihan ekonomi,” tutur Tirta kepada Kontan.co.id, Minggu (22/5).
Selain karena kondisi inflasi yang masih terjaga, kondisi nilai tukar rupiah juga mendukung BI untuk tetap menjaga suku bunga acuan. Memang, rupiah sempat melemah, tetapi ini lebih ke faktor teknikal saja, karena secara fundamental, pergerakan nilai tukar rupiah masih terukur. Belum lagi karena didukung surplus neraca perdagangan April 2022 yang surplus jumbo di US$ 7,56 miliar dan neraca transaksi berjalan yang masih membukukan surplus di US$ 0,2 miliar atau setara 0,1% Produk Domestik Bruto (PDB).
“Plus, meski ada arus modal asing yang keluar besar (net outflow) pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), tapi masih ada arus modal asing yang masuk (net inflow) ke pasar ekuitas, sehingga secara total net outflow masih kecil,” tambah Tirta.
Akan tetapi, Tirta membuka peluang tingkat inflasi akan lebih tinggi ke depannya. Bahkan, bisa berada di atas kisaran sasaran BI atau lebih tepatnya di 4,36% yoy.
Nah, dengan kondisi ini, ia melihat ada ruang bagi otoritas moneter untuk mengerek suku bunga acuan sebanyak 3 kali dengan masing-masing peningkatan 25 basis poin (bps). Sehingga secara total, pada tahun ini ada peningkatan suku bunga acuan sebesar 75 bps.
“Ini juga melihat inflasi yang lebih persisten, tetapi inflasi inti masih dapat dikelola, serta BI memiliki berbagai alat untuk mendukung stabilitas harga dan kebijakan pro pertumbuhan,” tandas Tirta.