Mensos Ajak Ormas Ikut Awasi Penyaluran Bansos Corona
JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengajak Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) untuk bekerja sama mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak pandemi Corona (Covid-19) agar lebih tepat sasaran.
Ajakan Mensos Juliari Batubara tersebut disampaikan saat silaturahmi dengan beberapa ketua umum OKP lintas agama dan KNPI di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Jakarta, Rabu 6 Mei 2020 malam.
“Kami berharap OKP melakukan pengawasan penyaluran bantuan, supaya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” kata Mensos.
Hadir dalam pertemuan singkat itu, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dan Sekretaris Jenderal Abdul Rochman, Ketua Umum DPP KNPI M Noer Fajrieansyah dan Sekretaris Jenderal Addin Jauharudin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Sekretaris Jenderal DPP GAMKI Sahat MP Sinurat, Ketua PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma.
Juliari sepakat bekerja sama dengan OKP untuk bersama-sama mengawasi penyaluran bantuan sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik kerja sama Kemensos dengan OKP-OKP untuk ikut terlibat mengawasi penyaluran bansos.
GP Ansor bersama OKP lain juga meminta Menteri Sosial melakukan kolaborasi data masyarakat penerima bantuan agar penyaluran bansos lebih tepat sasaran.
“Pak Menteri Juliari Batubara sangat terbuka terhadap kritik dan masukan. Beliau malah minta agar kita ikut terlibat mengawasi penyaluran bansos. Malam ini kita semua bersepakat untuk melakukan kolaborasi data agar bansos lebih tepat sasaran,” ungkap Gus Yaqut, sapaannya.
Gus Yaqut optimistis di tengah pandemi, cara Mensos menangani problem sosial dan penyaluran bantuan menjadi salah satu kunci untuk tenang menghadapi pandemi.
Menurut Gus Yaqut, akurasi data penerima bantuan diperlukan agar penyaluran bansos oleh pemerintah dalam upaya mengatasi dampak Covid-19 tepat sasaran.
“Data yang tidak akurat mengakibatkan bantuan yang disalurkan akan salah sasaran, bahkan banyak yang menerima bantuan ganda. Sementara ada warga yang seharusnya termasuk prioritas dapat bantuan, justru enggak dapat,” ujarnya.
Ketum DPP KNPI M Noer Fajrieansyah menambahkan, persoalan data harus segera dibenahi. Dalam banyak program bantuan yang menyasar masyarakat kesalahan yang selalu berulang adalah kesalahan data sehingga menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran.
“Oleh sebab itu, kita sepakat saling kolaborasi data dengan tujuan penerima bantuan tepat sasaran,” ucapnya.