Wed. Jan 8th, 2025

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Mantan Polisi dan Teroris Ini Minta Masyarakat Waspada pada Orang yang Intoleran dan Radikal

Mantan anggota Polri yang sempat menjadi teroris, Ustaz Sofyan Tsauri, meminta masyarakat dan pihak terkait lainnya waspada terhadap seseorang yang memiliki sikap intoleran akan perbedaan dan radikal.

Sebab kedua sikap dan pemikiran tersebut merupakan bibit terorisme.

“Kenapa kita perlu pahami itu intoleransi dan radikalisme? Kedua hal itu adalah tanda-tanda menuju terorisme. Seorang teroris sudah pasti intoleran dan radikal. Kalau orang-orang sudah punya sikap intoleran dan radikal harus lampu kuning kita waspadai,” ujar Sofyan dalam ceramahnya di kegiatan silaturahmi yang digelar Baintelkam Polri, di Masjid Jamie Al-Husna, Kampung Kelapa Dua, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (10/3/2021) malam.

Selain itu, masyarakat juga diimbau tak mudah percaya dengan seseorang yang seakan mengajak kita untuk kembali kepada kitab suci dan hadis. Yang padahal itu merupakan upaya kamuflase dari ajaran dan pemikiran sesungguhnya para teroris.

 

“Dari 3.500 teroris yang ditangkap di Indonesia sejak tahun 2000-2020, ternyata jika kita teliti dari 3.500 teroris tersebut  punya jargon yel-yel kembali pada Al-quran dan As-Sunah,” tuturnya.

Menurutnya, kita perlu belajar dengan seseorang yang berilmu, yang dipercayai akhlak dan budi pekertinya.

Pria yang sempat terpapar pemikiran Aman Abdurahman, pimpinan Jemaah Ansharut Daullah (JAD) ini, juga mengajak masyarakat terutama umat Islam selektif dalam memilih guru atau ustaz.

Sebab kini dinilainya cukup banyak para pembimbing rohani tersebut yang justru ‘menyesatkan’.

 

“Sekarang di kalangan anak-anak muda marak istilah hijrah tetapi yang jadi masalah jika salah mencari seorang guru, ustaz atau mentor yang masuk pesantren baru sehari, dua hari lalu mengkafirkan sesorang menyalahkan ini, itu menyebut ini salah, yang itu salah,” jelasnya.

Anak-anak muda yang baru mengaji setahun, dua tahun, lanjutnya,  yang baru semangat mencintai Islam itu, lalu  dimanfaatkan oleh sesorang untuk  membenci sesama umat. “ ini yang tidak kita inginkan,” lanjut dia.

Ia khawatir para anak muda yang bersikap intoleran apalagi radikal, pada akhirnya menjadi teroris.

Sebab, tinggal beberapa tahap lagi bagi mereka untuk selanjutnya menjadi pelaku teror. Dirinya pun kembali mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai kondisi ini.

Baca jugaPolisi Amankan 12 Terduga Teroris di Jawa Timur, Senpi Rakitan dan Sajam Disita

Sofyan berharap, masyarakat khususnya para generasi muda, tak menjadi agen pemecah belah bangsa. Serta penyebar pemikiran intoleran, radikalisme hingga terorisme, di berbagai wadah khususnya media sosial.

“Yang kita khawatirkan mereka akan jadi terorisme. Anak- anak muda kita banyak yang terjebak pada pemikiran ekstrimisme. Tidak mau menghormati mazhab setempat. Makanya saya berpesan  pengalaman saya dulu jangan sampai terulang dengan pada jemaah, melawan pemerintah berjihad dengan menentang hukum,” paparnya.

Sementara, perwakilan Baintelkam Polri, AKBP Syuhaimi berharap melalui silaturahmi ini masyarakat kian paham mengenai paham ciri dari praktik intoleransi, radikalisme hingga terorisme. Baik yang banyak berseliweran di media sosial (medsos) atau dunia maya, maupun di dunia nyata.

“Inti dari pada pertemuan silaturahim kita adalah kami yakin bapak-bapak yang hadir di sini toleransinya baik namun perlu kita tahu juga bahaya dampak negatif ketika saudara-saudara kita memiliki paham yang berbeda dengan kita. Tadi disampaikan Ustaz Sofyan dengan mulut dan jari kita dapat memecah belah bangsa kita sendiri,” ujar Syuhaimi.

 

Sehingga harapannya, kata dia antisipasi nantinya bisa dilakukan terhadap pemikiran-pemikiran merusak tersebut. Hingga pada akhirnya persatuan serta kesatuan bangsa senantiasa terjalin.

“Harapan kami tadi apa yang disampaikan bisa jadi pedoman buat kita semua sehingga persatuan NKRI semakin kokoh untuk selamanya,” tandas Syuhaimi

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.