Konvensi Capres NasDem Digelar Jika UUD 1945 Tak Berubah
NAGALIGA — Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengaku akan menggelar konvensi untuk memilih calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 jika amendemen UUD 1945 batal dilakukan atau masyarakat menginginkan pemimpin baru.
“Konvensi capres memang sungguh direncanakan, kalau tidak ada perubahan terhadap misalnya amandemen, dalam masalahnya kemungkinan Bapak Jokowi memang tidak lagi mendapat tempat di hati masyarakat, tidak menginginkan beliau untuk maju, memimpin lagi bangsa ini,” kata Surya Paloh, di sela Perayaan HUT ke-8 Nasdem, di JX Internasional, Surabaya, Sabtu (23/11).
Diketahui, salah satu wacana yang berkembang dalam proses amendemen UUD 1945 adalah penambahan periode jabatan presiden menjadi maksimal tiga kali atau 15 tahun. PPP menyebut itu diusulkan oleh Partai NasDem. Saat ini, ketentuan maksimalnya adalah dua periode jabatan.
Surya melanjutkan bahwa dalam konvensi itu pihaknya bakal menjaring nama-nama potensial yang bakal diusung sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
“Ya itu harus disiapkan konvensi oleh NasDem, untuk mencari figur, mencari calon, kan banyak anak-anak negeri ini,” ujarnya.
Partai NasDem sendiri disebut tengah memantau kinerja tiga kepala daerah untuk menyongsong Pilpres 2024. Yakni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Nama ketiganya pertama kali dilontarkan oleh Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Ali di sela Kongres ke-2 NasDem, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/11). Anies, Khofifah, dan Ridwan Kamil bahkan juga hadir dalam acara Kongres NasDem tersebut.
Saat ditanya soal potensi Khofifah bakal diusung oleh partainya, Surya masih enggan menjawab. Baginya, mantan Menteri Sosial RI itu sudah seperti adiknya sendiri.
Sementara, Khofifah yang berdiri di sebelah Surya Paloh, hanya tersipu dan sesekali tersenyum mendengarkan pernyataan mantan Politisi Golkar tersebut. Ia juga enggan mengomentari statement Surya Paloh.