Kobarkan Semangat Kemenag Baru, Menag Yaqut Ingatkan Tiga Hal Ini
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memiliki tekad kuat untuk melakukan transformasi di Kementerian Agama (Kemenag) agar menjadi lebih baik. Yaqut menginginkan Kemenag ke depan menjadi ‘Kemenag Baru’ yang antara lain dicirikan dengan sistem dan layanan berbasis teknologi digital yang lebih praktis sekaligus solutif.
“Saya ingin mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama,” ungkap Yaqut saat memimpin upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021).
Menurut Yaqut, semangat Kemenag baru tersebut dapat diterjemahkan dengan tiga hal kunci. Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik. “Termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan,” katanya.
Sebagai bukti keseriusan dalam perbaikan tata kelola, Yaqut berkomitmen memberikan apresiasi terhadap setiap praktik baik dalam layanan birokrasi.
Kedua, penguatan moderasi beragama. Menurut Yaqut, penekanan moderasi beragama antara lain adalah pada aspek penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.
Ketiga, mengokohkan persaudaraan. “Ini meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air, dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan,” tandasnya.
Untuk mewujudkan cita-cita besar itu, Yaqut mengakui tidak bisa dilakukan dengan kerja sendiri. Untuk itu, Menag mengajak seluruh pegawai Kemenag bersama-sama meneguhkan niatnya dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa. Menag optimistis dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, program-program Kemenag bisa terealisasikan dengan maksimal.
Di usia Kemenag yang mencapai 75 tahun, Yaqut juga berharap berbagai prestasi yang telah dicapai kementerian menjadi momentum untuk menebalkan niat dan motivasi dalam mencapai target yang lebih baik lagi di masa mendatang. Menag juga mengajak jajarannya untuk mengedepankan akal sehat serta hikmah dan kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan.