Mon. Jul 8th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kepala LKBN ANTARA Biro China Isolasi Mandiri di Rumah

NAGALIGA — Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing, M. Irfan Ilmie dan tiga anggota keluarganya yang baru pulang dari China memilih menjalani swakarantina atau isolasi di rumahnya di Desa Wateskroyo, Tulungagung, Jawa Timur, mengantisipasi wabah virus corona.

Di rumah berlantai dua yang terletak 25 kilometer di selatan pusat Kota Tulungagung itu, Irfan yang juga merangkap pewarta LKBN ANTARA untuk RRT mengisolasi sementara dirinya dan tiga anggota keluarganya secara mandiri untuk 14 hari sejak mereka tiba di Tanah Air pada Selasa (4/2).

“Swakarantina ini kami lakukan atas inisiatif sendiri dengan menjaga higienitas keluarga, lingkungan serta untuk sementara tidak melakukan aktivitas ke luar hingga 14 hari sejak kedatangan kami di Indonesia,” kata Irfan Ilmie ditemui di rumahnya yang berada di wilayah Tulungagung Selatan, Kamis (6/2), dilansir dari Antara.

Isolasi mandiri ini sengaja ditempuh Irfan dan keluarga karena terinspirasi kebijakan Pemerintah Amerika Serikat kepada para tentaranya yang sebelumnya bertugas di China, lalu dipulangkan saat wabah virus corona merebak dan memakan puluhan korban jiwa.

Kendati kondisi para tentara AS dinyatakan sehat dan jauh dari episentrum wabah 2019-nCov di wilayah Provinsi Hubei, China, mereka dianjurkan untuk melakukan swakarantina dengan tidak ke luar rumah. Mereka juga diminta aktif mengontrol suhu tubuh saban hari untuk memastikan tidak terpapar penyakit mematikan tersebut.

Irfan sendiri mengaku kondisinya sangat sehat. Tidak demam, tidak batuk apalagi gejala pnemunomia yang mengarah ke virus corona

Irfan dan keluarga tiba di Bandara Djuanda, Surabaya pada 4 Februari lalu. Mereka langsung meluncur ke rumah sekaligus kediaman asal sang istri di Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, Tulungagung.

“Saat di Tiongkok, apartemen yang kami tinggali juga jauh dari area episentrum penyebaran wabah virus corona (2019-nCov) di Wuhan. Itu (Kota Wuhan), sekitar 1.200 kilometer dari Ibu kota Beijing, sehingga kami sekeluarga tidak harus menjalani karantina seperti 238 warga lain yang dievakuasi dari Wuhan ke Pulau Natuna,” tutur Irfan.

Pada Kamis (6/2) siang, setelah dua hari mengisolasi diri di dalam rumah, sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas datang untuk melakukan pendataan sekaligus pengawasan.
Irfan dan tiga anggota keluarganya didata, diwawancara tentang kesehatan dan diperiksa suhu tubuh. Hasilnya, suhu tubuh Irfan, istri maupun kedua anaknya masih dalam skala normal. Antara 36-37 derajat.

“Mereka dengan kesadaran tinggi mau melakukan karantina atas diri mereka secara mandiri karena tahu barusan bepergian atau beraktivitas di negara yang berisiko tinggi terpapar virus corona,” ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka.

1 Mahasiswi Sempat Diisolasi di RSUD Bantul

Sementara itu seorang mahasiswi berinisial HS (20) dirawat di ruang isolasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia diisolasi beberapa hari usai pulang dari Guangzhou, Provinsi Jiangsu, China, karena mengeluhkan demam.

“Pasien adalah mahasiswi beasiswa di Guangzhou Politeknik Institut China, tinggal di China selama satu tahun enam bulan, kemudian dikarenakan ada pandemi virus corona dipulangkan oleh pemerintah China,” kata Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayu Ningsih dalam konferensi pers di RSUD Bantul.

Menurut Siti, HS melakukan perjalanan pulang dari Jiangsu, China ke Bandara Thailand dengan transportasi kereta api pada 1 Februari, dan tiba di Thailand pada 2 Februari. Dia kemudian terbang ke Jakarta dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 2 Februari setelah menginap satu malam, lalu terbang ke Yogyakarta pada 3 Februari.

“Selama di asrama mahasiswa di Guangzhou pasien dikarantina tidak boleh ke luar asrama tanpa izin, dan semua penghuni asrama tidak ada yang sakit,” katanya.

“Sebelum pulang ke Indonesia sudah dilakukan pemeriksaan lengkap dan dinyatakan aman, sehingga diperbolehkan pulang ke Indonesia, sampai di bandara Indonesia diperiksa ulang dan dinyatakan aman,” ucap Siti.

SUMBER:Siti mengatakan kemudian pada 4 Februari pagi hari HS mengeluh demam dan nyeri tenggorokan disertai batuk, pilek. Dia kemudian lapor ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat.

“Dan setelah dilakukan koordinasi antara Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul dan RSUD Panembahan Senopati Bantul, pasien dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Siti menuturkana sampai di RSUD Panembahan Senopati, pasien ditempatkan di ruang isolasi UGD, selanjutnya dari hasil pemeriksaan hasil rontgen paru oleh dokter spesialis radiologi dinyatakan kondisi paru masih normal.

“Dilakukan pemeriksaan medis dan penunjang berupa foto thorax. Kemudian pasien dirawat di ruang rawat isolasi untuk dilakukan evaluasi dan observasi lanjutan,” katanya.

Siti melanjutkan dari hasil pemeriksaan ulang pada 6 Februari, kondisi pasien baik tidak ada keluhan, pemeriksaan fisik normal, suhu dalam batas normal, hasil foto thorax ulang paru dalam batas normal, hasil laboratorium juga dalam batas normal.

“Sehingga didapat kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik laboratorium dan radiologi dinyatakan tidak ada pneumonia, sehingga diagnosisnya adalah orang dalam pemantauan (ODP), dari hasil pemeriksaan ulang pada 6 Februari, pasien dinyatakan boleh pulang dengan edukasi,” katanya.

SUMBER:

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.