Sun. Dec 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kemenkes Sebut Kasus Dugaan Hepatitis Akut Jadi 14 Kasus, 6 Orang Meninggal

Jakarta – Kementerian Kesehatan mengumumkan dugaan kasus hepatitis akut menjadi 14 orang dari sebelumnya 18 orang. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, data tersebut diperbarui pada 17 Mei 2022 yang terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus pending classification.

“Ini perubahan jumlah kasus dari hari sebelumnya tanggal 15 atau 16 Mei itu, ada pengurangan kasus di probable. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan terakhir dia sepsis bakteri, sehingga dia kasusnya discarded,” kata Syahril saat konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu, 18 Mei 2022.

Dia merinci, satu kasus probable pemeriksaan Hepatitis A, B, C, dan E adalah non-reaktif, dan patogen lainnya juga negatif. Sedangkan 13 kasus pending classification, ada satu kasus di Sumatera Utara, satu kasus di Sumatera Barat, tujuh kasus di DKI Jakarta, satu kasus di Jambi, dan tiga kasus di Jawa Timur.

Syahril menjelaskan, kelompok umur kasus terbanyak adalah di bawah lima tahun ada tujuh kasus, 6-10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus. Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut, ada enam kasus meninggal dunia, empat kasus masih dirawat, dan empat kasus sudah dipulangkan.

Upaya yang dilakukan melalui surveilans, kata Syahril, analisa patogen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS), yang mana dengan cara itu akan terlihat varian virus yang tampak. Lalu akan dibuat pelaporan dengan New All Record (NAR).

“Kemudian upaya terapeutik kita sudah menyusun pedoman tata laksana kasus hepatitis ini bersama IDAI dan juga komite ahli yang telah dibentuk oleh Kemenkes,” ujarnya.

Syahril mengatakan, tanggal 13 Mei 2022 sudah diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang tata laksana hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya di fasilitas layanan kesehatan. Kemenkes telah menunjuk laboratorium nasional di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) untuk menerima seluruh rujukan sampel untuk para pasien yang diduga hepatitis.

“Di laboratorium nasional ini telah dipersiapkan ketersediaan reagen atau KIT-nya untuk deteksi hepatitis, baik reagen metagenomik atau WGS maupun reagen PCR, baik panel respiratori maupun gastrointestinal,” katanya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.