Kemenkes: Pembantu di Rumah Pasien Depok Negatif Corona
NAGALIGA — Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menyatakan dua orang yang tinggal serumah dengan dua pasien positif virus corona (covid-19) dinyatakan negatif.
Dua orang yang tinggal serumah ini yakni kakak salah satu pasien dan seorang asisten rumah tangga (ART).
“Kakak dan pembantunya sudah diperiksa, dua-duanya negatif. Tidak tertular,” ujar Achmad di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (2/3).
Achmad mengatakan, si kakak tak pernah kontak terlalu dekat dengan dua pasien karena sibuk bekerja. Sementara si asisten rumah tangga juga disebut memiliki kesibukan sendiri.”Jadi selama sakit kakaknya tidak begitu dekat kontaknya, pembantu juga punya kesibukan sendiri,” katanya.
Selain memantau kondisi dua orang yang tinggal serumah, Achmad menyatakan akan terus memantau tempat tinggal dua pasien positif corona tersebut. Meski demikian, pihaknya tak bakal membersihkan lingkungan tempat tinggal kedua pasien yang ada di Depok, Jawa Barat, itu menggunakan desinfektan.
“Ngapain (dibersihkan), virusnya sudah enggak ada. Virus itu kayak benalu, hanya hidup di pohon yang hidup. Kalau pohonnya mati, virusnya mati,” ucap Achmad.
Di sisi lain, Achmad menilai pemasangan garis polisi atau police line di sekitar tempat tinggal dua pasien itu terlalu berlebihan. Garis polisi diketahui telah dipasang dengan jarak 20 meter dari kediaman pasien. Garis dipasang agar warga setempat tak masuk atau mendekati ke rumah tersebut.
“Itu yang saya bilang berlebihan. Kenapa sih kok sampai kayak gitu? Emangnya virus itu tahu itu garis polisi apa enggak. Entah kenapa sih berlebihan,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengumumkan keberadaan dua WNI yang positif corona. Dua WNI itu diduga terinfeksi setelah bertemu dengan seorang warga negara Jepang yang dinyatakan positif corona.
Mereka kontak dengan berdansa saat WN Jepang tersebut berkunjung ke rumah ibu dan anak itu di Depok, Jawa Barat. Kedua WNI itu kini dirawat di RSPI Sulianto Suroso, Jakarta Utara.
RSPI Sulianti Saroso dipilih karena memiliki spesialisasi infeksi penyakit menular. Rumah sakit itu juga memiliki perawatan ruang isolasi yang lengkap.