Kemenkes Akan Mengumumkan Temuan Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia
JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pertama di Indonesia melalui konferensi pers, Sabtu (20/8/2022) pukul 17.00 WIB melalui zoom dan kanal YouTube Kementerian Kesehatan.
“Kementerian Kesehatan akan menyampaikan keterangan pers penemuan pasien pertama erkonfirmasi monkeypox melalui live streaming YouTube Kementerian Kesehatan RI, Sabtu, 20 Agustus 2022 Pukul 17.00 WIB sampai dengan selesai,” kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat.
Cacar monyet berstatus darurat kesehatan global sejak Sabtu (23/7/2022) lalu oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.
Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, cacar monyet memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai keadaan darurat lantaran sudah terjadi di lebih dari 70 negara.
“Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru yang kami pahami terlalu sedikit dan yang memenuhi kriteria dalam peraturan kesehatan internasional,” kata Tedros dikutip dari Associated Press (AP).
Apa itu cacar monyet? Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus cacar monyet berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab cacar. Oleh karena itu, gejalanya juga mirip dengan cacar biasa. Penyebab cacar monyet adalah virus cacar monyet yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae.
Saat ini, terdapat dua jenis virus cacar monyet, yaitu yang pertama ditemukan di Afrika Tengah atau Basin Kongo, dan Afrika Barat. Virus yang berasal dari Basin Kongo disebut lebih menular dan menimbulkan gejala yang lebih parah. Cacar monyet adalah penyakit yang ditularkan melalui binatang atau zoonosis.
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada kera yang dipelihara untuk penelitian pada tahun 1958. Oleh karena itu, cacar jenis ini disebut cacar monyet. Penularan dari binatang ke manusia diyakini terjadi akibat perjalanan internasional ke negara-negara yang terpapar virus ini, atau melalui binatang impor.
Penularan ini bisa terjadi jika manusia melalukan kontak dengan cairan tubuh atau luka terbuka pada hewan yang terinfeksi. Selain kera, virus ini juga telah ditemukan pada tupai, tikus, primata, dan spesies lainnya.
Saat ini cacar monyet tengah menjadi kondisi gawat di berbagai dunia dan diyakini penularan dari manusia ke manusia memiliki dampak yang lebih cepat dibandingkan dari hewan ke manusia.
Penularan cacar monyet antar manusia terjadi akibat kontak dekat dengan droplet, lesi kulit, dan benda yang terkontaminasi virus tersebut. Ibu hamil juga bisa menularkan penyakit ini kepada bayi melalui dua cara, yaitu melalui plasenta ketika masih di dalam kandungan dan ketika proses melahirkan.