Kemarau Usai, Warga Tasikmalaya Masih Kekurangan Air Bersih
Ia menuturkan, musim kemarau sudah mulai berakhir memasuki akhir Oktober dan awal November ini. Itu terbukti selama beberapa hari hujan dengan intensitas rendah sudah turun di wilayah Kota Tasikmalaya.
Namun hujan di Tasikmalaya itu, kata dia, belum membuat sumber air di permukiman penduduk belum terisi air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Meski hujan, tapi belum ada serapan air ke dalam tanah karena hujannya masih rendah,” katanya.
Ia menyampaikan, BPBD akan terus mendistribusikan air bersih untuk masyarakat meski penetapan status darurat kekeringan sudah berakhir 31 Oktober 2019.
Dia melanjutkan daerah yang masih membutuhkan banyak pasokan air bersih, yakni Kecamatan Mangkubumi, Kawalu, Purbaratu, dan Tamansari. Daerah-daerah tersebut mengalami kekeringan cukup parah.
Ucu menambahkan, selama tanggap darurat kekeringan, BPBD Kota Tasikmalaya telah mendistribusikan lebih dari enam juta liter air bersih atau tiga kali lipat dibandingkan bencana kekeringan tahun sebelumnya yang hanya terdistribusikan 2,3 jutaan liter air.
“Tahun 2018 lalu hanya menyalurkan 2,3 juta liter air sekarang sudah hampir 7 juta liter air,” katanya