Hari Kelima Observasi WNI di Natuna: Sehat Semua
NAGALIGA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan ratusan WNI yang tengah menjalani masa karantina di Natuna dalam keadaan sehat alias negatif virus corona. Total ada 285 orang menjalani karantina setelah evakuasi 237 WNI dan 1 WNA dari daerah wabah virus corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China.
“Jadi puji syukur kita panjatkan bahwa saudara kita sampai hari kelima [observasi] ini semuanya sehat,” kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sihotang, Jumat (7/2).
Vensya juga memastikan mereka yang dikarantina di Natuna rutin menjalani tes kesehatan dua kali dalam sehari. Tim juga terus memantau kegiatan mereka mulai pagi hingga petang, seperti olahraga dan aktivitas lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Hasilnya, lewat pemantauan itu suhu tubuh mereka dinyatakan masih berada di angka normal, di bawah 38 derajat celsius.
Selain rutinitas harian yang dipantau, tim kesehatan melakukan bimbingan konseling dan penyuluhan serta memastikan lingkungan dalam keadaan steril.
Kemenkes, kata Vensya, berharap selama sisa sembilan hari masa karantina semua WNI yang dievakuasi dari daerah wabah virus corona di Wuhan, China tetap sehat.
“Selama 14 hari ini perlu dibangun komunikasi yang baik agar ada kesepakatan-kesepakatan, yang disepakati bersama agar semuanya bisa mengikuti aturan yang ada,” kata dia.
Secara terpisah, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani memastikan kesejahteraan ratusan WNI yang diobservasi di Natuna.
“Kegiatan mereka terjamin keamanan dan kenyamanannya. Mereka juga punya kegiatan normal sehari-hari, olahraga, karaoke,” ujar perempuan yang karib disapa Dhani itu saat memberikan keterangan di kantor KSP, Jakarta, Jumat (7/2).
Untuk pasokan makanan pun, lanjut Dhani, diklaim sangat mencukupi. Warga yang diobservasi mendapat jatah makan kurang lebih Rp300.000 per hari.
Dhani mengaku tak bisa bertemu langsung dengan ratusan WNI yang tengah diobservasi saat berkunjung ke Natuna beberapa hari lalu. Sebab, sesuai protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak boleh ada pihak luar selain tim medis menemui warga yang sedang diobservasi.
Namun ia mengaku sempat bertemu perwakilan tokoh masyarakat Natuna membahas unjuk rasa yang sempat dilakukan warga yang menolak kedatangan ratusan WNI dari Wuhan.
“Jadi unjuk rasa awal itu karena kurang informasi yang memadai. Informasi simpang siur dan belum disampaikan kejelasan. Tapi kemudian mereka sudah melihat sendiri sehingga akhirnya menerima,” ucap Dhani.
Sesuai keterangan dari Menteri Kesehatan, ratusan WNI itu rencananya akan dipulangkan ke daerah asalnya mulai pekan depan. Meski dipulangkan, Dhani memastikan, kondisi kesehatan mereka tetap dipantau.