Hari Ini, Jokowi Resmikan Pengolah Sampah Menjadi Listrik di Surabaya
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Jawa Timur untuk meresmikan pengolahan sampah menjadi listrik di Surabaya, Jawa Timur. Kepala Negara bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekira pukul 07.00 WIB menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, setibanya di Bandar Udara Internasional Juanda, Presiden diagendakan untuk langsung menuju Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang terletak di Kabupaten Lamongan.
Di sana, Presiden akan meninjau sarana dan prasarana fasilitas perikanan tersebut serta berdialog dengan perwakilan nelayan setempat. Masih di Kabupaten Lamongan, Presiden juga direncanakan untuk meninjau pabrik pengolahan makanan laut yang menjalankan ekspor hasil olahan ke mancanegara.
Selepas kunjungan tersebut, Kepala Negara akan bergerak menuju Kota Surabaya untuk mengunjungi fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Kota Surabaya.
Fasilitas yang akan menjadi percontohan bagi pengembangan pengelolaan sampah menjadi energi listrik di daerah-daerah lainnya tersebut akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Untuk diketahui, pembangunan fasilitas pengelolaan sampah menjadi energi listrik di sejumlah daerah prioritas telah sejak lama dibahas oleh Presiden beserta jajaran terkait pada rapat terbatas yang digelar pada 16 Juli 2019 lalu.
Semangat dari pembangunan fasilitas tersebut tidak hanya terletak pada urusan penyediaan listrik semata, tapi juga hendak membenahi salah satu permasalahan soal manajemen sampah utamanya di kota-kota besar. Setelah melakukan peninjauan dan peresmian tersebut, Presiden diagendakan untuk bertolak kembali menuju Jakarta pada sore harinya.
Turut serta dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.