Harga Pangan Berpotensi Naik Lebih Tinggi Jelang Perayaan Hari Raya Idul Adha
JAKARTA. Ikatan pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan harga pangan di pasar masih terpantau tinggi. Pihaknya juga menduga akan ada kenaikan lebih tinggi lagi jelang perayaan Idul Adha.
Oleh karenanya, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan menghimbau agar pemerintah segera melakukan percepatan distribusi pangan dari sentra sentra pertanian di Indonesia menuju pasar.
“Kalau tidak dilakukan sesegera mungkin, jangan harap harga komoditi pangan dapat tertekan,” kata dia pada Kontan.co.id, Minggu (3/7).
Dia mengatakan bahwa pada bulan Juli ini diprediksikan akan ada banyak permintaan komoditi pangan, diingatkannya bahwa sebentar lagi akan memasuki perayaan Idul Adha.
Kata Reynaldi, seperti pada tahun – tahun sebelumnya, biasanya akan ada kenaikan permintaan dan kenaikan harga pangan jelang perayaan Idul Adha.
“Kami melihat bahwa bulan juli ini, seharusnya permintaan akan melonjak karena bertepatan dengan Idul Adha yang tentunya akan berpengaruh pada harga pangan. Prediksinya harga pangan akan lebih naik dari yang sekarang,” jelas Reynaldi.
Lebih lanjut Reynaldi melaporkan hasil dari pantauan harga yang dilakukan oleh Ikappi. Disebutkannya, harga minyak goreng curah saat ini masih di level Rp. 15.700 per kg–15.800 per liter, bawang merah mencapai Rp 69.000 per kg-70.000 per kg.
Setelah itu harga cabai kata dia juga mengalami kenaikan yaitu, harga cabe merah keriting naik menjadi Rp 95.000 per kg-96.000 per kg yang sebelumnya Rp 80.000 per kg, cabe merah TW besar naik menjadi Rp 90.000 per kg yang sebelumnya Rp 80.000 per kg dan cabe rawit merah masih bertengger di angka Rp. 120.000 per kg.
“Ini semua di atas normal, biasanya harga cabe normal itu di level Rp 30.000 per kg–35.000 per kg,” tuturnya.
Sementara harga ayam boiler mencapai Rp. 42.000 per ekor dan telur masih fluktuatif diangka Rp 29.000 per kg–Rp 29.500 per kg.