Harga-Harga Naik, Masyarakat Kelas Bawah Kurangi Belanja Komoditas Ini
JAKARTA. Berbagai komoditas di Indonesia mencatatkan peningkatan harga (inflasi). Data Mandiri Institute menunjukkan, masyarakat berpenghasilan rendah merespons peningkatan harga komoditas ini dengan mengurangi volume belanja mereka.
“Dan yang harus dipahami, masyarakat kelas menengah dan kelas atas juga mengurangi volume belanja di beberapa kelompok pengeluaran, tetapi penurunan volume belanja terutama terjadi pada masyarakat kelas bawah,” tutur Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam media gathering, Rabu (22/6).
Yudo memberi contoh. Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau pada periode Januari 2022 hingga Mei 2022 mencatat inflasi sebesar 4,1% yoy. Dengan peningkatan harga tersebut, masyarakat kelas bawah mengurangi volume belanja hingga 14% yoy dan nilai belanja sebesar 10% yoy.
Dengan kondisi harga yang sama pada kelompok pengeluaran tersebut, masyarakat kelas menengah malah menambah volume belanja sekitar 41% yoy serta nilai belanja sebesar 47% yoy dan masyarakat kelas atas menambah volume konsumsi sekitar 4% yoy serta nilai belanja sebesar 9% yoy.
Pun dengan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mencatat inflasi sebesar 3,2% yoy pada periode Januari 2022 hingga Mei 2022, masyarakat kelas bawah mengurang volume konsumsi kelompok ini hingga 9% yoy dan nilai belanja sebesar 6% yoy.
Padahal, kelompok masyarakat kelas menengah menambah konsumsi kelompok ini hingga 46% yoy serta nilai belanja bertambah 50% yoy dan masyarakat kelas atas menambah volume konsumsi sebesar 3% yoy dan nilai belanja sebesar 6% yoy.
Yudo melanjutkan, penurunan belanja juga nampak pada kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah. Kelompok tersebut pada periode Januari 2022 hingga Mei 2022 mencatat inflasi sebesar 3,8% yoy. Volume belanja kelompok tersebut oleh masyarakat kelas bawah berkurang 20% yoy dan nilai belanja berkurang 17% yoy.
Kemudian untuk kelompok kesehatan dengan inflasi sebesar 2,0% yoy, masyarakat kelas bawah mengurangi volume belanja hingga 19% yoy dan mengurangi nilai belanja sebesar 18% yoy.
Untuk kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mencatat inflasi sebesar 1,8% yoy. Masyarakat kelas bawah pun mengurangi volume belanja kelompok tersebut sebesar 12% yoy dan mengurangi nilai belanja hingga 10% yoy.
Kelompok pakaian dan alas kaki pada periode Januari 2022 hingga Mei 2022 mencatat inflasi sebesar 1,7% yoy. Kelompok masyarakat kelas bawah mengurangi belanja kelompok tersebut sebesar 5% yoy dan nilai belanja berkurang 3% yoy.
Sedangkan untuk kelompok peralatan informasi dan komunikasi, mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,3% yoy. Meski begitu, masyarakat kelas bawah tetap mengurangi volume belanja kelompok pengeluaran tersebut sebesar 18% yoy dan nilai belanja juga berkurang 18% yoy.