Gagal Ikut Evakuasi karena Demam, Tiga WNI di Wuhan Membaik
NAGALIGA — Kondisi kesehatan tiga mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, China berangsur membaik. Ketiganya gagal pulang bersama Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya karena tak lolos pemeriksaan atau screening karena wabah corona.
Saat diperiksa sebelum evakuasi, tiga mahasiswa tersebut demam.
Mengutip Antara, Minggu (2/2), Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan tiga WNI itu adalah mahasiswa.
Salah satu mahasiswa sudah kembali ke asrama kampus karena kondisi kesehatannya membaik. Saat dihubungi Antara, Djauhari menyatakan dua mahasiswa lain dalam perjalanan pulang ke asrama kampus.
Dari 245 WNI di Wuhan, hanya 238 yang bisa dievakuasi. Tiga tidak lolos pemeriksaan dan empat lainnya ingin tetap di Wuhan dengan alasan lebih nyaman.
Djauhari mengatakan, tiga WNI tidak lolos pemeriksaan karena saat screening suhu tubuh mereka sedang naik.
Ketiganya kemudian harus mendapat observasi lanjutan. Setelah mendapat perawatan di klinik bandara, kondisinya berangsur membaik.
Diduga, ketiganya kelelahan saat menunggu penerbangan ke Batam sejak Sabtu (1/1) sore.
Djauhari mengatakan pihaknya akan terus memantau ketiga mahasiswa yang batal dievakuasi tersebut.
Seorang mahasiswa tinggal di asrama kampus di Wuhan. Sedangkan dua lainnya menetap di Xianning yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Bandara Tianhe.
“Kami tetap memperhatikan mereka dengan mencukupi kebutuhan mereka untuk sepekan ke depan,” ujar Djauhari.
Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei, China diisolasi sejak 23 Januari 2020 lalu. Tujuannya untuk mencegah meluasnya wabah virus corona.
Setelah melalui negosiasi yang cukup panjang, pemerintah China akhirnya mengizinkan evakuasi warga negara asing, termasuk Indonesia. Syaratnya, kondisi warga asing tersebut sehat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Rombongan WNI dari Wuhan telah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pada Minggu (2/2) sekitar pukul 08.45 WIB. Mereka lantas melanjutkan penerbangan ke Natuna untuk menjalani observasi selama 14 hari.