Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan, Gus Muhaimin: Bukan Perkara Mudah Mengevakuasi Dalam Situasi Tak Menentu
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan TNI untuk mengevakuasi para WNI di Afghanistan yang saat ini dalam kondisi tidak menentu, pasca-pengambilalihan kembali kekuasaan oleh Kelompok Taliban.
“Alhamdulillah, para WNI kita yang berada di Afghanistan telah berhasil dievakuasi dan sudah tiba di Tanah Air dengan selamat. Tentu ini bukan perkara mudah mengevakuasi warga dari sebuah negara yang masih dalam situasi tidak menentu, masa peralihan kekuasaan,” ujar Gus Muhaimin, Sabtu (21/08/2021).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa salah satu tugas negara yang diatur dalam konstitusi adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Dirinya tidak bisa membayangkan ketika menyaksikan video warga Afghanistan berbondong-bondong meninggalkan negaranya dengan berebut naik ke pesawat milik Amerika Serikat dan bahkan ada beberapa di antaranya yang akhirnya tewas saat berebutan naik ke pesawat.
“Itu menunjukkan bahwa situasi di Afghanistan belum aman sehingga warganya berbondong-bondong pergi meninggalkan negaranya.”
Terkait kekuasaan pemerintahan yang kini diambil alih Kelompok Taliban, Gus Muhaimin mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia perlu untuk tetap berhati-hati dan tidak tergesa-gesa mengakui Taliban sebagai pemerintah yang baru di Afghanistan.
Pemerintah Indonesia, menurut Gus Muhaimin, perlu mencermati setiap perkembangan yang masih berlangsung dinamis di negara itu.
Dengan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif dan posisi Indonesia yang selama ini tidak memilik persoalan bahkan memiliki hubungan yang baik terhadap Pemerintah Afghanistan maupun pihak Taliban, Gus Muhaimin mendukung posisi Indonesia sebagai penengah konflik yang terjadi antara kedua belah pihak demi terwujudnya perdamaian di negara itu.
Gus Muhaimin juga menilai tepat langkah pemerintah yang memastikan misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi meskipun situasi keamanan di Afghanistan memburuk setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota negara.