Dirgahayu Ke-5 Bakamla RI, Ada 6 Tantangan yang Harus Dihadapi
JAKARTA – Bakamla RI menginjak usia ke-5 tahun. Dalam rangka memperingatinya, Bakamla RI menggelar Acara Syukuran Dalam Rangka HUT Ke-5 Bakamla RI yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya Bakamla A. Taufiq R., di Aula Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/12/19).
Acara syukuran ini terasa sangat spesial karena mengundang para mantan Kepala dan Sestama dari Kalakhar, Bakorkamla hingga terbentuk Bakamla RI, diantaranya Laksdya TNI (Purn) Djoko Sumarno, Laksdya TNI (Purn) Budhi Hardjo, Laksdya TNI (Purn) Bambang Suwarto, Laksdya TNI (Purn) Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc., Laksdya TNI (Purn) Arie Soedewo, S.E., M.H.,Laksdya TNI Agus Setiadji dan Marsda TNI (Purn) Widiantoro, M.B.A.
Dalam sambutannya, Kepala Bakamla RI menjelaskan bahwa dalam upaya penegakan hukum di wilayah Indonesia secara efektif ada beberapa tantangan yang kita hadapi.
Tantangan yang dimaksud, pertama, adalah posisi dan konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Kedua, posisi Indonesia yang terletak di persilangan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Ketiga, kewajiban Indonesia terhadap hukum laut Internasional yang harus mengamankan. Keempat, masih adanya aktivitas illegal yang ada di perairan Indonesia. Kelima, perbatasan maritim yang belum selesai. Keenam, ada sikap asertif di utara dan juga ada kepentingan negara besar di sana.
Laksdya Taufiq menambahkan, ada enam fokus pencapaian tugas yang harus dicapai Bakamla RI yaitu (1) amannya choike point diseluruh perairan Indonesia, (2) terjaminya keamanan ALKI, (3) terjaganya kedaulatan NKRI, (4) tegaknya hukum di seluruh perairan Indonesia, (5) pelaku bisnis di laut merasa aman dan nyaman dan tercapainya visi poros maritim dunia.
Untuk mencapai tugas tersebut, Lakdya Taufiq menjelaskan, perlu adanya pembinaan kekuatan didalam Bakamla RI, seperti bidang operasi, bidang latihan, bidang informasi dan bidang personel seperti yang sudah dilakukan angkatan pertama Bakamla RI yang melaksankan Latsarmil di Batalyon 10 Marinir Batam dan akan dilaksanakan angkatan berikutnya.
“Selain pembinaan kekuatan juga perlu adanya pembangunan kekuatan yaitu membangun Puskodal yang terintegrasi dengan stakeholder maupun kapal patroli Bakamla RI,” jelas Laksdya Taufiq.
Laksdya Taufiq menambahkan, kedepan Bakamla RI akan menjadi Indonesia Coast Guard yang mampu mensinergikan operasi keamanan laut dan ini merupakan keinginan pemerintah untuk menjadikan Bakamla RI sebagai Indonesia Coast Guard. Diplomasi maritim yang telah dilaksanakan Bakamla RI disepakati bahwa counterpart yang memangku fungsi Coast Guard di Indonesia adalah Bakamla RI.
“Pertumbuhan kepercayaan Pemerintah dan masyarakat maritim yang meningkat terhadap Bakamla RI tidak terlepas dari kerja keras dan pengabdian tanpa pamrih seluruh pengawak Bakamla RI.
Oleh karena itu Bakamla RI berkomitmen akan terus bekerja memberikan manfaat terjaminya keamanan dan keselamatan laut di perairan Indonesia dan Yurisdiksi Indonesia,” tutup Laksdya Taufiq.
Acara syukuran Dalam Rangka HUT Ke-5 Bakamla RI diikuti oleh seluruh pejabat eselon I,II,III, IV dan personel Bakamla RI yang berdinas di Jakarta.