Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menilai eks Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum menjadi korban adu domba oleh kubu Moeldoko cs dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Pasalnya, kata dia, pihak-pihak tersebut kerap menggembor-gemborkan bahwa Anas akan membongkar kasus Hambalang usai keluar dari Lapas Sukamiskin pada Selasa, 11 April 2023 lalu.
Padahal, kata Herman, Anas tidak menyampaikan apa pun. Di sisi lain, sorotan terhadap Anas disebut Herman membuat masa lalu Anas kembali terungkap.
“Kasihan juga sebetulnya Mas Anas. Kenapa? Pada akhirnya banyak orang mengungkap kembali masa lalunya, mengangkat kembali persoalannya,” kata Herman di Gedung DPR RI, Kamis, 13 April 2023.
Dia mengingatkan bahwa pidato Anas lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan. “Ya oke kalau PKN akan dibesarkan sebagai bagian yang tak terpisahkan langkah politiknya. Dan hentikanlah kubu Moeldoko untuk mengadu domba. Ini yang membuat gaduh ya ini saja dua kubu itu,” kata Herman.
Sebelumnya, terpidana kasus Hambalang Anas Urbaningrum mengatakan sudah lega karena sekarang bisa bebas dari Lapas Sukamiskin menggunakan aturan Cuti Menjelang Bebas (MCB). Anas kaluar dari Lapas Sukamiskin pada Selasa siang, 11 April 2023.
Anas pun langsung berpidato sesaat setelah keluar dari bagian lapas. Anas diantar oleh Kepala Lapas Sukamiskin Kunrat Kasmiri, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Jawa Barat, Kusnali.
Dalam pidatonya, Anas memohon maaf kalau saja ada orang yang sengaja menyusun skenario besar dengan cara menjebloskan dirinya ke penjara agar karier politiknya hancur. Kenyataannya, kata dia, skenario tersebut terbukti gagal.
“Jadi sungguh saya mohon maaf, kalau ada yang menyusun skenario besar dengan saya dimasukkan dalam waktu lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas sudah selesai,” ujar Anas.
Ia pun memastikan dirinya tidak menyimpan dendam terhadap orang yang memusuhinya atau yang melakukan skenario untuk menjatuhkan harkat dan martabat politikus berusia 53 tahun tersebut. “Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak,” ucapnya.
Anas disambut oleh ratusan simpatisannya saat keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin. Mereka mayoritas mengenakan pakaian atasan putih. Di antaranya dari kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinator (Badko) Jawa Barat.
Selain itu, beberapa kolega Anas pun datang menyambut kebebasan terpidana kasus korupsi proyek Stadion Hambalang tersebut. Di antaranya Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat Saan Mustopa, kader PDIP sekaligus anggota KAHMI Rifqi Karsayuda, dan Ketua PKN Gede Pasek Suardika.