Damkar Amankan Ular Kobra Satu Meter di Dapur Warga Cipayung
NAGALIGA — Seorang warga Cipayung, Jakarta Timur, dikejutkan dengan kemunculan seekor ular kobra sepanjang satu meter saat sedang memasak di dapur, Minggu (22/12) sore.
“Saya sedang masak, tiba-tiba ada kobra masuk ke dapur. Ya kaget lah, terus telepon Damkar,” kata pemilik rumah, Sinah (46), di Jakarta (22/12) dikutip dari Antara.
Ular kobra berwarna hitam pekat itu, kata dia, melintas masuk menuju kolong kompor dan bersembunyi di sela perabotan dapur.
Sekitar pukul 20.21 WIB, lima personel evakuasi Damkar Jaktim tiba di rumah Sinah yang beralamat di Jalan H Karim Gang Cemara RT003 RW05 Nomor 48 Kelurahan Setu, Cipayung.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Timur hanya membutuhkan waktu selama beberapa menit untuk menaklukkan ular berbisa itu.
“akuasi selesai pukul 20.27 WIB, tidak ada korban,” kata Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.
Dikatakan Gatot, proses evakuasi berlangsung lancar pada rumah yang dihuni sebanyak delapan jiwa itu.
Kejadian penemuan ular kobra itu merupakan yang kesekian kalinya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Insiden lainnya misalnya ialah temuan seekor induk ular kobra di sebuah warung di kawasan Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Kamis (19/12) 01.30 WIB.
Selain itu, ada temuan lima ekor anak kobra di antara tumpukan kardus, di Cilandak Timur, Sabtu (14/12); temuan tiga ekor anak kobra di rak-rak sepatu rumah warga di Jalan B Rawa Bambu I RT 08 RW 06, Senin (16/12).
Tak ketinggalan, ada pula temuan 11 ular kobra di SMP IT Tunas Bangsa Insan Mandiri, Depok, pekan lalu.
Maraknya temuan ular kobra ini pun diantisipasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif, mengimbau setiap rumah sakit (RS) agar menyiapkan serum antibisa ular.
“Bahkan jika terdapat rumah sakit atau pun Puskesmas yang tidak memiliki bisa menghubungi Dinkes Kabupaten Bogor,” ujar di Cibinong, Bogor, Minggu (22/12) dikutip dari Antara.
“Kalau dibiarkan memang ini sangat berbahaya. Kita tidak pernah tahu kapan ular tersebut akan menyerang. Yang penting kami sudah mempersiapkan dulu ketersediaannya,” kata Dedi.
Dedi menerangkan serum berfungsi untuk menghindari kondisi korban memburuk akibat racun dari bisa ular. Sehingga, serum anti bisa ular ini hanya diberikan ketika seorang pasien terbukti atau diduga telah digigit ular berbisa.
Sedangkan penggunaan serum anti bisa ular ini bergantung pada berapa banyak racun yang masuk ke dalam tubuh melalui bisa, serta jenis dan ukuran ular.
Sementara itu, Komandan Regu Rescue 1 Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Arman Riyanto menyebutkan bahwa sepanjang 2019, terdapat 70 ekor ular kobra yang berhasil diamankan petugas di wilayah Kabupaten Bogor.
Sebanyak 70 ekor ular itu ditemukan di beberapa titik yang terbagi di dua kecamatan. Di Kecamatan Tajurhalang sebanyak tiga titik dan di Kecamatan Cibinong terdapat satu titik.
“Walaupun sudah menemukan banyak anakan dan telurnya. Untuk keberadaan induknya sendiri masih kami cari. Kami mengimbau kepada masyarakat, yang menemukan ular kobra bisa langsung menghubungi kami,” kata Arman.
