Cegah Corona, KKP Denpasar Kirim Tim Dokter ke Viking Sun
NAGALIGA — Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Bali, segera menerjunkan petugas untuk melakukan pengecekan kru dan penumpang kapal pesiar Viking Sun yang akan berlabuh di Pelabuhan Benoa.
Kepala KKP Kelas I Denpasar, Lucky M. Tjahjono mengatakan ada enam personel yang terdiri dari dokter, sanitarian dan tenaga epidemiologi kesehatan ditugaskan untuk memastikan terkait virus corona di kapal tersebut.
“Kami cek apa ada dokumen persyaratan kapal. Setelahnya dokter laporan, ada ABK atau penumpang yang sakit atau tidak. Habis itu cek fisik, kami lihat untuk memastikan. Itu baru dinyatakan klir,” jelas Lucky, Sabtu (7/3).
Lucky mengatakan ketika tim yang diterjunkan KKP sudah selesai melakukan pemeriksaan, hasilnya akan dilaporkan kepada pihak KSOP Pelabuhan Benoa.
“Akan diputuskan diizinkan sandar atau tidak. Kalau memenuhi syarat silakan. Ini terserah pemerintah daerah dan Syahbandar,” kata dia.
Kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
|
Kapal pesiar Viking Sun disebut sudah berada di dekat Pelabuhan Benoa, Denpasar. Informasi ini didapat dari hasil pantauan melalui website pencarian kapal persiar yakni www.cruisemapper.com.
Viking Sun tiba di perairan Bali sejak Sabtu dinihari. Sedangkan sorenya kapal lego jangkar tak jauh dari Tanjung Benoa.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace mengaku khawatir dengan informasi dua penumpang Viking Sun yang dalam pengawasan terkait virus corona. Pemerintah Provinsi Bali, kata Cok Ace, tak mau gegabah soal kedatangan kapal pesiar tersebut.
Dia menyatakan jika pihak kapal tak bisa menunjukkan sertifikat kesehatan bebas dari virus corona, maka Viking Sun belum dapat diizinkan bersandar di Pelabuhan Benoa.
“Saya mendengar dalam tanda kutip, ada di sana (Viking Sun) yang dalam tahap pengawasan atau tanda-tandanya batuk-batuk, ada flu, ada demam, kami khawatir. Walaupun tidak semua hanya berapa orang saja, kami takut juga pengaruh kepada penumpang lainnya. Sertifikatnya belum ada,” jelas Cok Ace.