Cegah Corona, Kapal Pesiar MV Columbus Ditolak di Surabaya
NAGALIGA — Pemerintah Kota Surabaya kembali menolak semua kapal pesiar yang akan bersandar di Surabaya, termasuk kapal MV Columbus yang rencananya bersandar di Surabaya, Kamis (12/3).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya Ikhsan mengatakan keputusan itu diambil untuk melindungi warga Surabaya dari virus corona (Covid-19).
“Upaya meminimalisir risiko kontaminasi dari segala sumber terinfeksi dan demi melindungi warga Kota Surabaya, maka untuk sementara waktu Pemkot Surabaya tidak dapat menerima atau menolak kunjungan Kapal Pesiar MV Columbus ke Kota Surabaya,” kata Ikhsan, Ribu (11/3)
Menurut Ikhsan, keputusan itu sudah melalui rapat koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar, termasuk pihak Syahbandar, KKP, Imigrasi, Bea Cukai, PT Pelindo dan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar itu.
Rapat itu juga menghasilkan kesimpulan bahwa pihak otoritas pelabuhan, Syahbandar Tanjung Perak akan menerima kedatangan MV Columbus di Pelabuhan Tanjung Perak selama telah ada rekomendasi dari pihak-pihak terkait di antaranya KKP, Imigrasi, Bea Cukai, yang menyatakan kapal tersebut dan kru bebas dari Covid-19.
“Jadi intinya, kami tetap menolak kedatangan kapal pesiar ini. Dan penolakan ini bukan yang pertama, sebelumnya juga sudah pernah dan ini berlaku bagi semua kapal pesiar,” katanya.
Tak hanya itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga akan mengirimkan surat penundaan kunjungan kapal pesiar itu. Surat itu akan dikirimkan kepada Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, CEO Regional Jawa Timur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
“Dalam surat tersebut, sebenarnya Pemkot Surabaya mengapresiasi rencana kedatangan kapal pesiar itu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Kota Surabaya. Namun, karena memperhatikan masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat dan untuk melindungi warga, maka untuk sementara waktu pemkot tidak dapat menerima kunjungan kapal pesiar tersebut,” katanya.
Ikhsan juga menjelaskan bahwa sebenarnya Risma sangat antusias rencana kedatangan kapal pesiar itu. Bahkan biasanya, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan transportasi wisatawan saat keliling di Kota Surabaya.
“Sebenarnya, kami juga sudah menyiapkan berbagai acara internasional yang biasa mengundang tamu-tamu dari luar negeri, tapi semua itu dibatalkan dulu karena khawatir terhadap virus Covid-19 ini,” katanya.
SUMBER: