Cegah Corona, DMI Semprot Disinfektan 10 Ribu Masjid
NAGALIGA — Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengadakan kegiatan penyemprotan disinfektan di 10 ribu masjid di Jabodetabek untuk mencegah penyebaran virus corona. Penyemprotan dilakukan DMI dengan menggandeng perusahaan swasta yang bergerak bidang pencegahan virus dan bakteri.
Zaenal Arifin, koordinator kegiatan penyemprotan tersebut, menyatakan perusahannya diminta oleh DMI untuk melakukan penyemprotan desinfektan di 10 ribu masjid sewilayah Jabodetabek yang berada di bawah DMI. Penyemprotan itu dilakukan terutama untuk mencegah penyebaran virus corona di tempat ibadah umat Islam tersebut.
“Di sini yang lebih banyak untuk kegiatan masyarakat yang datang ke sini supaya tidak takut. Jadi tidak takut, ada pengajian dan sebagainya,” kata Zaenal di Masjid Al-Munawwar, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (13/3).
Zaenal menjelaskan, penyemprotan desinfektan dilakukan di sejumlah titik-titik yang rawan didiami virus dan bakteri. Titik-titik rawan itu, seperti tempat wudhu, karpet, hingga mimbar imam.
“Kadang orang sakit kena TB itu bisa kena. Kalau ada bakterinya itu akan mati juga. Jadi bukan hanya corona aja, itu kan lagi booming aja. Atau wabah yang sedang naik,” kata Zaenal.
Zaenal rencananya akan menyemprot desinfektan ke 10 ribu masjid se-Jabodetabek dalam waktu satu sampai dua bulan. Per hari, petugas kata dia akan dibagi dalam beberapa tim antara 2-5 tim, untuk melakukan penyemprotan ke 10-50 masjid.
Ia berharap jumlah personel yang akan turun bisa terus bertambah agar penyemprotan bisa cepat rampung.
Usai di Masjid Al-Munawwar tim lagu bergegas ke masjid Jami al-Fajri, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pantauan CNNIndonesia.com, petugas yang terdiri dari tiga orang itu melakukan penyemprotan ke hampir seluruh area masjid, mulai dari halaman hingga bagian dalam masjid, termasuk mimbar imam.
Sekretaris Umum Masjid al-Fajri, Ahmad Fauzi menyatakan, masjid memang menjadi tempat yang memungkinkan sebagai media penyebaran virus corona. Namun demikian, ia menuturkan pasca ramai corona ini, jemaah di masjid Al-Fajri tak mengalami penurunan meskia ia menyadari sebagian masyarakat tetap merasa khawatir.
“Maka dengan tindakan ini kami menyambut baik. Artinya kita udah mengantisipasi kejadian-kejadian yang kita harapkan sih tidak terjadi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/3).
