Berdayakan Masyarakat dengan Pengembangan Kopi di Tengah Pandemi
JAKARTA – Pandemi virus Corona (Covid-19) yang belum berakhir, membuat seluruh lapisan masyarakat terkena dampaknya. Semua mengharuskan mengubah pola dan gaya hidupnya.
Termasuk dalam dunia kopi, bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memanfaatkan tanaman kopi ini sebagai sumber penghasilan, seiring tengah naik daunnya minuman dari bahan kopi ini.
Merebaknya tren kopi di tengah masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial ditandai dengan keberadaan kedai kopi yang menghiasi hampir setiap sudut kota di Indonesia. Saat ini “ngopi” merupakan bagian aktivitas hangout yang menjadi gaya hidup para generasi milenial.
Hal ini yang mendasari Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kendal, Tino Indra Wardono-Mustamsikin (TIM) berkomitmen untuk mendukung potensi generasi milenial yang berjiwa kreatif dan inovatif dengan mengadakan pelatihan barista kopi bagi kaum milenial di Kendal.
“Jika masyarakat mau bergotong-royong menjadikan kopi Kendal sebagai salah satu komoditas unggulan, maka saya yakin hal tersebut dapat mendorong pemulihan dan bangkitnya perekonomian akibat pandemi Covid-19 ini,” kata Tino, Sabtu (28/11/2020).
Tino Indra mengatakan, Indonesia menduduki peringkat ke-tiga penghasil kopi di dunia. Kopi Indonesia juga populer dan digemari di berbagai penjuru dunia. Tino mengatakan bahwa kekayaan alam Kendal daerah pegunungan menyimpan Mutiara terpendam, yaitu berbagai jenis biji kopi berkualitas, baik Arabica, Liberica maupun Robusta.”Khususnya di Kendal masih banyak sekali biji kopi yang perlu digali lebih dalam lagi. Salah satu Indikasi Geografis Kabupaten Kendal adalah Kopi Prahu Kendal yang perlu didukung terus pertumbuhannya,” ucap Tino.
Tino mengungkapkan, dari berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia, Kendal merupakan salah satu yang sedang dilirik penikmat dan pegiat kopi. Hal ini dikarenakan kopi kendal memiliki karakteristik dan cita rasa berbeda dari kopi daerah lain.
Di kalangan masyarakat pecinta kopi, tidak sedikit yang masih berkeyakinan bahwa nikmatnya rasa kopi tidak semata-mata ditentukan oleh jenis kopi, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kemampuan Barista dalam menyedu Kopi atau dikenal juga dengan istilah brewing method. Indonesia sendiri memiliki brewing method yang unik, yaitu tubruk.
“Sehingga perpaduan antara biji kopi yang enak dan berkualitas dengan brewing method yang tepat akan menghasilkan cita rasa kopi yang luar biasa,” ujarnya.
Saat ini lanjut Tino, bisnis kedai kopi sudah melesat. Di setiap sudut kota, pecinta kopi bisa dengan mudah menemukan kedai kopi di manapun. Dengan pertumbuhan bisnis kedai kopi yang tinggi, maka semakin banyak pula dibutuhkan barista-barista pengracik kopi yang handal.
“Dengan pelatihan Barista ini, saya berharap muncul barista-barista milenial yang bisa membuka kedai kopi dengan menggunakan kopi Kendal. Biar kopi kita dikenal,” imbuh Tino.