Bali Dijadikan Tempat Pelarian Warga Tiongkok
Pulau Dewata Bali selain menjadi daya tarik wisatawan mancanegara (Wisman) kini dijadikan tempat pelarian Warga negara China untuk menetap guna Hindari Virus Korona atau COVID-19.
Pejabat imigrasi di Bali mengatakan hampir 1.000 warga negara China telah mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat.
Alasan sejumlah WN China tinggal sementara menetap di Bali, karena tempat asal negara mereka saat ini seperti penjara besar, semua kota di kunci, dan penyebaran virus Covid 19 juga begitu cepatnya di sana.
“Saya seorang pengungsi internasional, ingin tinggal di Bali saja dan keluarga saya biarkan di sini,” tutur satu warga negara China kepada wartawan kantor berita AFP dan dikutp Straits Times, Sabtu (29/2/2020).
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa kepada AFP mengatakan di Bali hampir 1.000 warga negara China telah mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat ke kantor imigrasi.
“Saya tidak terkejut jika mereka tidak mau kembali. Hanya beberapa orang saja yang kembali lebih banyaknya mereka ingin menetap di Bali,” kata Astawa.
Bahkan katanya, turis China mau rela menunggu berjam-jam agar mendapatkan perpanjangan visa mereka.
Heather Wang, agen real estat dari provinsi Zhejiang timur mengaku telah tinggal di Bali sejak akhir Januari. Kalaupun nanti permohonan ijin menetap sementaranya di Bali ditolak, dia menegaskan tidak ingin kembali ke rumahnya di China dan mencari tempat tinggal dinegara tropis lainnya.
Beberapa orang warga China lainnya mengatakan mereka saat ini menunggu kabar dari kedutaan Australia untuk untuk bisa memperoleh izin masuk turis. “Jika Australia tidak menyetujui visa saya, saya pikir saya akan pergi ke Thailand,” kata Fung-fung, warga China.