Bahas Pendemi Corona, Sandiaga – Aa Gym Ajak Masyarakat Saling Membantu
JAKARTA – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno dan tokoh agama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym melakukan teleconference pada Selasa, 14 April 2020 malam.
Dalam kesempatan tersebut, kedua sahabat itu berbincang banyak hal, termasuk wabah virus Corona (COVID-19) yang menjadi pandemik dunia saat ini.
”Mewabahnya virus Corona di Indonesia diharapkan dapat menjadi momentum merefleksikan diri. Untuk itu, dirinya meminta agar seluruh pihak dapat saling membantu. Jatuhnya korban jiwa dan terus bertambahnya jumlah pasien positif virus Corona tidak boleh ditanggapi dengan sikap saling menyalahkan,” ujar Sandi, dalam keterangan yang diteriama SINDOnews, Kamis (16/4/2020).
Menurut Sandi, sapaan akrabnya, masyarakat harus bisa memberikan solusi dari lingkaran terkecil untuk pemerintah. Sandi melihat, ada banyak hikmah dibalik wabah virus Corona yang memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah. Satu di antaranya adalah momen bersama keluarga.
“Selama di rumah, saya jadi punya kesempatan shalat lima waktu berjamaah sama keluarga, sudah satu bulan ini. Pengalaman yang langka, karena selama ini sibuk di politik dan sebelummnya jadi pegusaha keliling dunia,” ungkap Sandi dibalas Aa Gym dengan hamdallah.
Sandi mengaku, salah satu kegiatan sosial yang dilakukannya selama masa pandemi ini adalah membantu masyarakat. “Saya juga reflesksi diri dan melihat banyak orang harus dibantu, dikasih solusi, Alhamdulillah jadi kegiatan baru. COVID-19 malah banyak terbuka beberapa kesempatan untuk kontribusi pada umat masyarakat, ya Alhamdulillah,” ujarnya.
Mereka antara lain, 30.000 karyawan yang menggantungkan hidup di sejumlah grup perusahannya. Selain itu, puluhan juta pelaku Usaha Kecil Mandiri (UKM) dan pekerja lepas harian yang kini tengah terlunta menghadapi resesi saat ini. “Kita ada beberapa kegiatan dengan relawan, kita sadari pemerintah memiliki keterbatasan. Ada dua aspek (disoroti), aspek kesehatan dan ekonomi,” ungkapnya.
Menurut Sandi, hal yang paling konkret yang bisa dilakukan dalam aspek kesehatan yakni, bantu para pahlawan kesehatan yang bertugas di garda terdepan. Bersama relawan, dirinya menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) sekaligus mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap virus Corona.
“Ini peperangan, tentara-tentara tenaga kesehatan kalau perang tidak dikasih peluru-senjata, maka pasti akan tumbang. Kepada masyarakat, kita edukasi pakai masker dan bagikan masker kain buatan UKM OK OCE, karena banyak masyakarat di luar bisa terselamatkan kalau kita memasarkan (sosialisasikan) masker ini, hand sanitizer dan sebagainya,” tambahnya.
Sedangkan dalam aspek ekonomi, dirinya bersama relawan telah menyalurkan sejumlah bantuan. Terutama bagi dunia usaha dengan cara membuka kelas yang menyajikan materi agar UKM dapat bertahan di tengah krisis, survival true ecosystem.
“Kalau jejaring silaturahim itu ada rezeki, jadi agar tetap dijaga semangat dan beri motivasi. Kalau dilihat, Indonesia punya indeks kederwananan tertinggi di dunia, masyarakat indonesia undang decak kagum pujian dunia internasional, Indonesia punya masyakat peduli dan gotong royong. itu yang harus kita jaga,” ujar Sandi.
Menanggapi pernyataan Sandi, Aa Gym brharap kepada seluruh masyarakat agar mengambil hikmah di balik wabah virus corona saat ini. Lewat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta imbauan menjaga jarak yang ditetapkan pemerintah katanya membuat masyarakat menikmati karunia yang diberikan Allah.
“Masya Allah, memang, berapa banyak yang punya sofa bagus tapi tidak pernah didudukin saking sibuknya. Begitu banyak yang Allah banyak berikan, tapi nyaris kita tidak menikmatinya karena terlalu sibuk,” ungkap Aa Gym.
Aa melihat saat ini Allah memberikan kesempatan untuk umatnya menikmati banyak hal yang selama ini kurang ternikmati. Di antaranya waktu luang untuk belajar, untuk menolong sesama. Oleh karena itu, Aa Gym berharap masyarakat menghadapi virus Corona dengan berlapang dada. Menyerahkan seluruh takdir yang ditetapkan oleh Allah serta terus berdoa dan berusaha kepada-Nya.
“Ya memang, yang menjadi permasalahan itu bukan kenyataan, tapi yang menjadi masalah itu tidak mau menghadapi kenyataan, tidak ridho dengan episode yang sudah digariskan. Allah kan sudah menghendaki kita seperti ini, yang paling menderita itu yang tidak mau menerima. Jadi semuanya harus dikembalikan kepada-Nya,” ujar Aa yang diamini Sandi.