Anies Tegur Anak Buah yang Marah-marah pada Seniman
NAGALIGA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur anak buahnya yang berdebat dengan para seniman Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Bagi Anies, setiap permasalahan seyogianya dapat dihadapi dengan diskusi tanpa emosi.
“Kita lihat ini secara dingin. Memang saya menyayangkan dan sudah saya tegur karena emosional,” kata Anies di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (25/11) malam.
Menurut Anies, setiap diskusi harus dijalani dengan santai dan harus didengarkan. Diskusi yang dijalankan antara pemerintah dengan seniman tidak boleh saling beradu urat.
Namun, Dadang mengklaim permasalahan itu selesai usai acara. Bahkan, ia mengaku sempat berfoto bersama sejumlah peserta diskusi.”Tukar pikiran yang relax saja. Toh, apa yang disampaikan adalah aspirasi yang sah untuk didengar dan didiskusikan. Jadi dibangun ekosistem yang baik,” ujar Anies.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang pria yang mengamuk di acara diskusi bersama seniman TIM. Diskusi tersebut membicarakan tentang revitalisasi TIM yang sedang digarap Pemprov DKI Jakarta.
Seseorang tersebut kemudian diketahui sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Dadang Solihin.
Saat dikonfirmasi, Dadang mengaku saat itu tengah dalam kondisi sakit hingga membuat suaranya serak dan terlihat seperti orang marah.
“Jadi lagi ngomong dipotong. Saya tanya, tapi suara saya lagi serak aja gitu, sehingga terlihat seperti orang marah,” kata Dadang saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (23/11).
Dadang memaklumi anggapan orang yang melihatnya emosional karena teriakannya. “Maklum seniman,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya sejumlah budayawan dan seniman menolak rencana pembangunan hotel bintang lima di kawasan TIM dalam diskusi publik bertajuk ‘PKJ-TIM Mau Dibawa ke Mana?’.
Anies sendiri telah melakukan groundbreaking revitalisasi TIM tahap I pada awal Juli lalu. Proyek revitalisasi ini akan digarap PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pada revitalisasi tahap pertama akan dilakukan pekerjaan struktur untuk hotel, perpustakaan HB Jassin, pusat kuliner dan seni, hingga area publik.
Sementara pada tahap kedua, akan dibangun asrama seni budaya dan sejumlah renovasi pada gedung planetarium. Proyek revitalisasi tahap I ditargetkan rampung tahun depan.