Alasan Pemuda Tani Indonesia Pilih Prabowo Subianto Jadi Pembina
Jakarta – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pemuda Tani Indonesia memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Ketua Dewan Pembina organisasi. Penunjukan ini diumumkan dalam pelantikan pengurus periode 2021-2026 dan rapat kerja nasional di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu kemarin.
“Pak Prabowo sangat peduli dengan pertanian Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia, Suroyo, menjelaskan alasan penunjukan Prabowo, saat dihubungi, Selasa, 14 Juni 2022.
Menurut Suroyo, gagasan kedaulatan pangan Prabowo menjadi inspirasi organisasi mereka. Selain itu, Pak Prabowo jadi pembina karena pernah menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.
Suroyo menyebut kalau Pemuda Tani Indonesia dulunya lahir dari HKTI. Sampai hari ini, organisasi mereka juga masih terhubung dengan HKTI yang sekarang dipimpin politikus Gerindra, Fadli Zon.
“Tapi Pemuda Tani Indonesia secara organisasi sudah mandiri,” kata dia.
Suroyo pun menyebut Prabowo sudah bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina. Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, membenarkan hal tersebut.
“Beliau sangat concern para pertanian sejak awal, dan beliau juga mantan Ketum HKTI, organisasi induk dari Pemuda Tani Indonesia,” kata Dahnil.
Selain Prabowo, Pemuda Tani Indonesia juga menunjukan Menteri Pertahanian Syahrul Yasin Limpo masuk ke organisasi. Politikus Partai NasDem itu menjadi Ketua Dewan Kehormatan.
Lalu ada juga politikus Partai Gerindra Fary Djemi Francis yang jadi Ketua Dewan Penasehat. Berikutnya Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM Bayu Dwi Apri Nugroho jadi Ketua Dewan Pakar.
Sementara itu, ketua umum diisi oleh Budisatrio Dwijandono. Ia tak lain adalah politikus Partai Gerdinra yang kini jadi Wakil Ketua Komisi IV DPR yang mengurus bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam keterangannya, Pemuda Tani Indonesia menyebut acara pelantikan dan rapat kerja nasional mereka didukung sejumlah perusahaan pelat merah. Dari Pertamina, BNI, Pupuk Indonesia, PTPN III (Holding), Perum Bulog, hingga swasta bernama Harum Argo.