Airlangga Isyaratkan Pemilihan Ketum Golkar Secara Aklamasi, Kubu Bamsoet Terus Menolak
JAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Aceh Teuku Mudasir menegaskan para Ketua DPD II Partai Golkar tidak menginginkan adanya calon tunggal atau aklamasi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang.
Menurut tokoh dari kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet), ruang demokrasi di dalam tubuh Partai Golkar tidak boleh dirusak hanya dengan mengajukan satu calon tunggal.
“Kita di daerah itu tidak ingin aklamasi karena ada beberapa kader terbaik Golkar yang kami dengar akan tampil. Di samping Ketua Umum Pak Airlangga, ada Pak Bambang Soesatyo, Pak Indra Bambang Utoyo atau Pak Ridwan Hisyam. Ini kader-kader terbaik Golkar semuanya,” ujar Mudasir dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jumat (15/11/19).
Mudasir meminta DPP Partai Golkar membuka ruang sebesar-besarnya kepada semua kader Partai Golkar untuk maju sebagai calon ketua umum. Karena, sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga Partai Golkar, semua kader Partai Golkar berhak mencalonkan diri sebagai Ketum Partai Golkar.
“Di daerah saya Aceh, saya sudah berkomunikasi dengan seluruh DPD II Aceh yang berjumlah 23, semua kawan kawan berkehendak supaya tidak aklamasi dalam pemilihan Ketum Partai Golkar. Mereka meminta DPP Partai Golkar membuka ruang untuk demokrasi. Kita ingin mengetahui visi misi kader-kader Partai Golkar yang ingin maju sebagai Ketum dan membesarkan Partai Golkar,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga. Andi menegaskan pemilihan Ketum dalam Munas mendatang tidak akan berjalan aklamasi sesuai keinginan Airlangga Hartarto. Pasalnya, saat ini Bambang Soesatyo telah mengantongi dukungan suara sebanyak 383 dari 559 suara dalam Munas.
“Bahkan, kalau kami peras lagi buang 50 kalau kemungkinan ada margin of error, kami masih optimis memenangkan 333 suara pemilih,” tegas Andi.
Andi mengaku kubu Bamsoet juga memantau hasil perhitungan yang dilakukan kubu inkumben Airlangga Hartarto. Dari 34 DPD I Partai Golkar yang menyatakan mendukung Airlangga saat Rapimnas Partai Golkar kemarin malam, ada 7 DPD I yang tidak secara tegas mendukung Airlangga.
“Versi kubu Airlangga mencatat ada 29 DPD I yang mendukung Ketum inkumben. Sedangkan sisanya disebut meminta membuka ruang terhadap adanya calon Ketum yang lain. Hal ini menunjukan bahwa para pengurus Partai Golkar tidak semuanya mendukung Airlangga,” katanya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto saat pembukaan Rapimnas Golkar menyindir Bamsoet, namun di balik sindirannya terlihat dia ingin menyaakan perlunya keputusan diambil dengan mufakat (aklamasi).
Dalam Rapimnas itu, Airlangga menyindir sejumlah kunjungan ke partai politik yang dilakukan Bamsoet dalam beberapa waktu terakhir. Airlangga meyakini langkah Bamsoet tersebut dilakukan dalam rangka mempromosikan Pancasila dan semangat musyawarah untuk mufakat.
“Ketua MPR sedang rodshow untuk mempromosikan Pancasila dan salah satunya musyawarah mufakat. Betul ya Pak Ketua MPR?” kata Airlangga.
Ungkapan ini lebih mengarah aklamasi (mufakat) penting dilakukan Partai Golkar, seperti untuk pemilihan ketua umum Golkar dalam Munas dilakukan secara aklamasi.