3 Fakta Banjir Bandang di Lahat, Seorang Warga Pagar Alam Tewas Terseret Arus
3 Fakta Banjir Bandang di Lahat, Seorang Warga Pagar Alam Tewas Terseret Arus
TEMPO.CO, Jakarta – Banjir bandang terjadi di Lahat, Sumatera Selatan pada Kamis 9 Maret 2023. Akibat banjir tersebut, beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan seorang warga juga dilaporkan meninggal setelah terseret arus banjir bandang Lahat.
Berikut ini deretan fakta terkini tentang banjir bandang di Lahat:
1. Satu orang tewas
Banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan, memakan korban jiwa pada Kamis 9 Maret 2023. Satu orang meninggal karena terseret arus.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, info sementara yang berhasil dihimpun, diketahui korban meninggal akibat terseret arus banjir.
Warga Pagar Alam bernama Habibi Juniansyah tewas tertimpa reruntuhan tanah longsor. Sedangkan seorang warga Desa Gunung Agung, Merapi Barat, dikabarkan hanyut dan hingga kini belum ditemukan.
Habibi dilaporkan tewas akibat tertimbun material longsor di areal perkebunan kopi desa Impit Bukit, Kecamatan Pajar Bulan, Lahat. Warga Pematang Bange, Kelurahan Sidorejo, Pagaralam Selatan, Pagar Alam itu tewas saat bertani di areal perkebunan kopi miliknya di pinggir tebing dan dekat aliran sungai.
Rekan almarhum sesama petani kopi, Eko mengungkapkan, jasad Habibi ditemukan tertimbun tanah dan material longsor lainnya saat sedang berada di dekat bekas pondoknya yang ambruk diterjang banjir hingga sebabkan longsor.
2. Melanda empat desa
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lahat. Lokasi terdampak banjir yakni Desa Tanjung Sirih, Desa Karang Dalam yang terletak di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Tinggi Ari di Kecamatan Gumay Ulu dan Desa Keban Agung di Kecamatan Kikim Selatan.
Banjir terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi hingga sungai Lematang meluap ke pemukiman warga. Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 120 rumah terendam banjir.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan satu jembatan putus yang menghubungkan Kelurahan Nantal dan Kelurahan Bandar Agung.
3. Seorang warga hilang
BPBD Sumsel menyebut bahwa ada seorang warga Desa Gunung Agung, Merapi Barat, dilaporkan hanyut dan hingga kini belum ditemukan.
“Di Merapi Barat, seorang warga dilaporkan hanyut dari Desa Gunung Agung, hingga kini belum ditemukan,” kata Kepala Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori.
Sementara, untuk total warga dan rumah yang terdampak, Ansori mengatakan, sejauh ini akibat bencana tersebut khusus di Lahat Kota wilayah Pasar Bawah, ada sekitar 120 keluarga terdampak.
Sementara, untuk rumah warga yang terdampak di berbagai Kecamatan lainnya, mengalami rusak ringan sekitar 30 rumah, tergenang banjir 81 rumah, rusak berat 19 rumah dan yang hanyut ada 28 rumah.
“Data untuk sementara wilayah terdampak banjir: Lahat, Pasar baw ah 120 Kk 81 rumah terdampak atay tergenang banjir; Pulau Pinang, Desa Lubuk Sepang 2 rumah hanyut, 3 rusak berat dan 89 rumah rusak ringan; Kikim Selatan, Desa Banu Ayu; Kikim Timur, Desa Gunung Kembang dan Desa Patikal Baru; Jarai, Desa Nanti Giri 98 rumah ringan dan Desa Pelajaran 122 rumah rusak ringan; Mulak Sebingkai, Desa Keban Agung 26 rumah hanyut dan 16 rusak berat,”ujar Ansori.