2 WNI Positif Corona, Pintu Masuk Bandara Daerah Diperketat
NAGALIGA — Bandara Husein Sastranegara, Bandung memperketat pemeriksaan penumpang sebagai antisipasi dan pencegahan penyebaran virus corona. Hal serupa juga dilakukan di Bandara lainnya mulai dari Sulawesi Selatan hingga Sumatra Selatan.
General Manager Bandara Husein Sastranegara PT Angkasa Pura II Andika Nuryaman mengaku pihaknya telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan di bandara sejak isu virus corona merebak awal tahun ini.
Salah satu antisipasi, kata dia, ialah dengan menyediakan berbagai fasilitas pencegahan penyebaran virus corona, terutama dari wisatawan mancanegara.
“Kita sudah menyiapkan thermo scanner untuk antisipasi. Ketika ada penumpang yang terdeteksi dengan suhu tubuh mereka di atas 38,5 derajat celsius itu akan masuk ruang isolasi,” ujar Andika, Senin (2/3).
Menurutnya, saat ini, banyak wisatawan asing yang datang dan pergi dari Bandara Husein Sastranegara. Mereka kebanyakan dari Singapura dan Malaysia. Kedua negara tersebut diketahui sudah ada warga negaranya terjangkit virus corona.
“Kalau ada yang terduga terpapar akan masuk ruang infeksi khusus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Ketika masuk ambulans, agar virus ini tidak menyebar akan melalui jalur khusus,” tuturnya.
“Semua petugas menggunakan masker. Baik mereka yang bertugas di front liner, bea cukai, avsec, dan termasuk imigrasi,” ujarnya.
Gubernur Sulsel Koordinasi dengan AP I
Di tempat terpisah Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah langsung berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I untuk memperketat pengawasan orang-orang yang masuk mengingat bandara Sultan Hasanuddin.
Pengetatan bandara bertaraf internasional ini sebagai tindak lanjut pencegahan usai dua WNI positif virus corona usai tertular WN Jepang asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia.
“Ini yang sudah kita sampaikan. Sudah dilakukan upaya pendeteksian oleh pihak Angkasa Pura di bandara. Tapi dengan adanya kejadian ini, harus lebih diperketat lagi,” kata Nurdin Abdullah di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Senin, (2/3).
Bukan hanya ke pihak PT Angkasa Pura dan Otoritas Bandara, kata Nurdin, semua lini harus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Angkasa Pura sudah kita minta supaya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mendeteksi semua tamu-tamu yang masuk ke Sulsel dari berbagai daerah dan negara,” tandasnya.
Nurdin juga sudah memastikan Dinas Kesehatan berkoodinasi dengan rumah sakit yang telah ditunjuk mengenai ketersediaan ruang isolasi pascapengumuman dua WNI positif virus corona. Lalu, menghimbau ke seluruh masyarakat Sulsel supaya mengurangi kunjungan ke tempat-tempat keramaian jika tidak begitu penting.
Pintu domestik Bandara Palembang ikut diperketat
Hal serupa juga dilakukan di pintu kedatangan domestik Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatra Selatan. Lokasi tersebut akan dilengkapi dengan thermo scanner.
Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melalui Dinas Kesehatan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah paparan virus corona.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri mengatakan pihaknya bakal lebih waspada setelah Presiden RI Joko Widodo secara resmi mengumumkan virus corona sudah masuk ke Indonesia.
“Sebelumnya pintu kedatangan internasional saja yang dijaga ketat. Setelah adanya kasus di Indonesia, pintu kedatangan domestik juga akan dijaga. Setiap orang yang datang akan diperiksa,” ujar Yusri, Senin (2/3).
Pintu kedatangan domestik akan dilengkapi dengan thermal scanner dan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang yang akan memeriksa kondisi kesehatan setiap orang yang datang.
“Sejauh ini untuk kasus Covid-19 di Sumsel masih negatif atau belum ditemukan. Meskipun begitu, masyarakat diminta tetap waspada dan menjaga kesehatan,” ujar dia.