12 Kabupaten Kota Dilaporkan Kasus Aktif Corona di Atas 1.000
JAKARTA – Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 (virus Corona), Dewi Nur Aisyah mengatakan, dari data per 11 Oktober 2020, ada 12 kabupaten dan kota di Indonesia melaporkan kasus aktif Covid-19 lebih dari 1.000 orang.
“Yang harus kita hilight adalah terdapat 12 kabupaten kota dengan jumlah kasus aktif lebih 1.000 kasus. Ini cukup besar sekitar 2,33%,” kata Dewi dalam diskusi ‘Covid-19 Dalam Angka’ di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Dewi mengatakan, hampir semuanya dari 12 kabupaten kota ini adalah perkotaan. Di mana Kota Ambon melaporkan 1.126 kasus aktif Covid-19, Jakarta Utara 1.194 kasus, Bogor 1.374 kasus, Kota Depok 1.606 kasus, Kota Bekasi 1.688 kasus dan Kota Jayapura 1.751 kasus.
Kemudian Kota Padang 1.855 kasus, Jakarta Pusat 2.009 kasus, Jakarta Barat 2.248 kasus, Kota Pekanbaru 2.330 kasus, Jakarta Selatan 2.439 kasus dan Jakarta Timur 2.600 kasus.
“Bisa kita lihat di sini memang satu, dia berpusat di perkotaan. Bisa kita lihat di sini semuanya Kecuali satu nih Kabupaten Bogor. Jadi yang ini adalah di daerah perkotaan tapi unik nya di sini ada Kota Ambon, Kota Jayapura, Kota Padang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, dan sisanya adalah DKI Jakarta di lima kota besarnya,” ungkap Dewi.
Menurutnya, masih banyaknya kasus aktif diatas 1.000 kasus ini menandakan bagaimana kesiapan suatu wilayah dalam penanganan Covid-19 ini.
“Artinya apa? Implikasinya adalah kesiapan kita dalam penanganan. Bagaimana kita bisa pengendalian penularan. Dan yang ketiga adalah bagaimana kita dapat memutus rantai penularan yang ada di wilayah-wilayah ini agar tidak terjadi penambahan kasus yang jauh lebih tinggi lagi,” katanya.
Selain itu, saat ini ada 16 kabupaten dan kota memiliki kasus aktif Covid-19 pada rentang 500 sampai 1.000. Yaitu, Kota Medan 951 kasus, Bekasi 863 kasus, Kota Kendari 774 kasus, Kota Samarinda 772 kasus, Kota Sorong 767 kasus, Tangerang 698 kasus dan Kota Balikpapan 695 kasus.
Selanjutnya, ada Kota Makassar 693 kasus, Kutai Kartanegara 666 kasus, Kota Surabaya 641 kasus, Kota Semarang 603 kasus, Mimika 578 kasus, Kota Banda Aceh 568 kasus, Kota Bogor 557 kasus, Kota Bandung 544 kasus dan Kota Palembang 514 kasus.
“Ini harus hati-hati, jangan sampai kasusnya ikut naik dengan tinggi kemudian besar lagi jumlah kasus aktifnya,” tegas Dewi.