100 Hari Firli, KPK Anggap Kritik Keras ICW Didasari Cinta
NAGALIGA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)menganggap kritik keras yang dilayangkan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai 100 hari kerja Firli Bahuri Cs dilandasi dengan rasa cinta. KPK bakal menjadikan kritik dari ICW sebagai pembelajaran.
“ICW mengkritik dan menilai kerja KPK saat ini kami yakini atas dasar cinta,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3).
“Kritik, saran dan masukan yang disampaikan oleh pihak mana pun termasuk dari ICW, tentu KPK terima sebagai perbaikan kerja-kerja mendatang,” lanjut dia.
Ali meyakinkan bahwa lembaganya bakal terus berupaya memberantas korupsi yang acap kali membebani hidup masyarakat. KPK ingin berupaya semaksimal mungkin.
“Bersama penegak hukum lain dan masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” ucap dia.
Pada pekan ini, usia kepemimpinan Firli Bahuri Cs sebagai komisioner di lembaga antirasuah genap 100 hari. ICW menilai KPK di bawah komando Firli mengalami kemunduran.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai Firli dkk minim prestasi namun sarat kontroversi. Ia mengungkapkan tujuh catatan yang menjadi faktor kegagalan Jenderal bintang tiga itu bersama empat komisioner lain memimpin KPK.
Selain itu, data penindakan yang turun, publikasi 36 penghentian perkara di tingkat penyelidikan, serta acap kali melakukan pertemuan dengan pihak tertentu termasuk pihak berperkara.
“Ini jelas menggambarkan bahwa para komisioner KPK tidak memahami pentingnya menjaga independensi kelembagaan,” ucap Kurnia.
CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi lima komisioner KPK melalui pesan singkat. Namun, hingga berita ini ditulis, masih belum diperoleh jawaban.