Tips Mencari Makanan Halal di Dalam dan Luar Negeri
TRANS7SPORT.COM – Saat berada di negeri dengan mayoritas penduduk nonmuslim, mencari makanan halal sering butuh perjuangan. Halal Lifestyle Enthusiast, Dian Widayanti, pun memberi beberapa tips bagi kaum Muslim yang ingin menikmati makanan halal di luar negeri.
“Kalau kita masak otomatis pasti bisa masak yang halal karena ada halal butchery. Tapi kalau beli gimana? Itu sebenarnya aku bisa googling saja “Halal food near me”, nanti bakal keluar rekomendasi makanan halal yang dekat kita,” ucap Dian saat membagikan pengalamannya tinggal di Swiss beberapa waktu lalu.
Selain lewat internet, ia mengatakan makanan halal juga bisa ditemui di dekat masjid yang ada di negara tersebut. Yang tersedia biasanya makanan khas Timur Tengah atau India yang masih bisa terjamin kehalalannya. Wanita yang aktif memberi edukasi dan rekomendasi makanan halal ini juga mengatakan penting untuk selalu bertanya tentang bahan yang dipakai di menu makanan tersebut jika ragu.
“Sebenarnya banyak kalau kita mau cari, tapi kalau sudah enggak mau cari, ya sudah yang penting enggak babi. Yang penting tanya soalnya menurut aku kalau di luar kita enggak mungkin cari yang sudah sertifikat halal, paling enggak tanya kalau dia punya titik kritis makanannya, kayak makanan Jepang itu yang berbahaya, biasanya suka dimasukan mirin, sake, itu yang aku tanya,” papar Dian.
Perhatikan juga bumbunya
Selain makanan berat, Dian juga menyarankan kaum muslim memperhatikan minuman seperti kopi atau roti yang terkadang masih memakai rum atau esens vanila yang beralkohol untuk membuat makanannya. Duta jenama aplikasi kuliner Momasa ini mengatakan jika di dalam negeri, perhatikan juga bumbu masak yang dipakai, seperti arak masak atau sering disebut angciu. Angciu, sering ditemukan pada nasi goreng atau makanan laut pinggir jalan untuk meningkatkan cita rasa masakan.
“Aku sudah tanya ke seafood tendaan, rata-rata mereka pakai angciu, itu memang sudah dibilang haram sama MUI tapi banyak yang enggak tahu, jadinya suka dimasukan di menu-menu. Kemarin aku ke restoran Sunda sudah beberapa kali confirm mereka pakai angciu, sayang banget,” ujarnya.
Penyebabnya, minimnya edukasi terhadap bahan apa saja yang tergolong haram dan tidak mencari tahu bahan makanan yang halal. Ia mengatakan saat ini sudah banyak restoran besar yang berasal dari luar negeri di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal, tidak hanya sekadar tulisan “No Pork, No Lard”. Ia berharap umat Islam bisa memilih dengan bijak makanan halal yang ada di Indonesia agar tidak menimbulkan dosa di kemudian hari.